Menciptakan dan menjalankan beragam program yang mencerdaskan bangsa dan membawa Indonesia melesat maju dalam ekosistem digital global menjadi tantangan menarik bagi Putri Alam, sang Director of Government Affairs & Public Policy Google Indonesia. Untuk mewujudkannya, tentu saja Google Indonesia tidak bisa bekerja sendiri dan diperlukan kerja sama maupun sinergi dari berbagai pihak termasuk pemerintah. Dengan menyelaraskan dan mencocokkan program-program Google Indonesia bersama pemerintah akan mempercepat transformasi digital di Tanah Air.
Salah satu program Google yang masih terus berlangsung hingga kini adalah Bangkit, yaitu upaya pengembangan diri mahasiswa untuk membangun keterampilan dalam menghadapi tantangan di dunia industri teknologi, dan informasi. Bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), program Bangkit 2023 secara resmi dibuka kembali belum lama silam.
BACA JUGA:
Sufintri Rahayu: Menggeluti Dunia Komunikasi dengan Passion
Riescha Puri Gayatri: Berkarier Proses Belajar Tak Pernah Henti
Telah terpilih 5000 mahasiswa dari 67.000 mahasiswa yang mendaftarkan diri untuk mengikuti program Bangkit batch satu yang berakhir Juni 2023. Ini adalah salah satu program yang bermanfaat dan menjawab kebutuhan serta peran aktif industri saat ini terhadap talenta-talenta digital di Indonesia.
Membina Talenta Digital Siap Bekerja
Sejak tahun 2020, program Bangkit dirancang dengan kurikulum yang solid, menggabungkan pembelajaran mandiri dan langsung untuk tiga alur belajar utama, yaitu Machine Learning, Mobile Development, dan Cloud Computing. “Tidak hanya melewati 900 jam pelajaran ilmu Teknik Informatika atau IT, para peserta juga mendapatkan pelatihan soft skills dan bahasa Inggris. Kurikulum ini diharapkan dapat melahirkan sosok-sosok baru yang mempercepat transformasi digital untuk membawa Indonesia melesat di masa depan,” ujar perempuan yang pernah bekerja sebagai Senior Indonesia Representatif & Senior Director - ICT Working Group & Information Services US - ASEAN Business Council ini menjelaskan.
Terbukti lulusan dari program Bangkit memang sangat diminati dan banyak peserta bisa mendapatkan pekerjaan lebih mudah bagi mereka yang telah lulus program ini. Dia melanjutkan, “Kami bangga dapat turut berperan serta untuk meningkatkan daya saing mahasiswa di dunia kerja sekarang ini yang kompetitif. Memasuki tahun yang keempat bersama Ditjen Diktiristek dan founding partners GoTo dan Traveloka, sekarang sudah ada lebih dari 77 perusahaan lokal yang ikut berpartisipasi menjadi hiring partners. Kami berharap bisa mempertahankan gold standard program Kampus Merdeka. Standar emas ini diterapkan dari proses seleksi dan penyelenggaraan program, tak lain agar mencapai dampak program yang nyata. Contohnya, program ini telah melatih lebih dari 6000 mahasiswa dan memberikan lebih dari 2900 sertifikasi di bidang Machine Learning, Mobile Development maupun Cloud Computing.”
Selain itu, melalui career fair Bangkit telah dibuka lebih dari 2300 lowongan pekerjaan bagi para lulusan Bangkit. Sebanyak 90% lulusannya menyatakan pengalaman mengikuti program telah membuka pintu untuk meraih karier pertama mereka.
Peduli akan maraknya hoax yang beredar, Google pun merasakan perlunya penguatan literasi digital dan sejak tahun 2017 telah diluncurkan berbagai program untuk mendukung program literasi digital di Tanah Air. Untuk menangkal hoax, misinformasi, dan disinformasi, Google mengadakan berbagai program yang mencakup kalangan siswa, mahasiswa, guru, dosen, hingga para orang tua. Antara lain adalah Tular Nalar (Menularkan Akal Sehat), Smart School Online, Yuk Cerdas Berinternet, dan Mading Sekolah, maupun Stop Hoax Indonesia yang mendapat dukungan dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy.
Literasi tersebut dinilai penting dalam menangkal hoax, misinformasi, dan disinformasi. Itulah sebabnya, Google pun meluncurkan berbagai program, seperti Tular Nalar yang mencakup berbagai kalangan dari siswa, mahasiswa, guru, dosen, hingga para orang tua.
BACA JUGA:
Melie Indarto: Berdayakan Komunitas Lokal
Stephanie Sicilia: Teknologi Mempermudah Kehidupan Manusia
Mempercepat Digitalisasi Ekonomi
Target Google sendiri dalam mempercepat digitalisasi ekonomi di sini adalah membantu memperkuat ekosistem digital dan salah satunya adalah UKM sebagai tulang punggung ekonomi negara ini. Putri berkata, “Google berhasil melatih dua juta UMKM lewat program pelatihan Gapura Digital yang dijalankannya sejak diluncurkan pada tahun 2015 dan turut membantu jutaan pemilik bisnis bertahan selama masa pandemi. Sebanyak dua juta UMKM di Indonesia hingga akhir 2021 telah berhasil dilatih dan terdapat lebih dari 614.000 peserta perempuan yang mengikuti program pelatihan.”
Ini merupakan program pelatihan tidak berbayar yang diinisiasi Google untuk masyarakat secara luas dengan pemberian bekal berupa materi berbagai pengetahuan digital, khususnya di bidang pemasaran digital. “Mulai dari tren digital, membangun portal usaha, tips bisnis efektif, cara membuat google ads, strategi konten dan pemasaran digital, cara bersiap untuk memasuki e-commerce, hingga kiat menjaga keamanan online. Harapannya adalah agar UKM di Indonesia memiliki kemampuan memasarkan dan mengenalkan produknya secara online. Mengingat potensi besar yang diperoleh melalui pemasaran produk melalui online,” lanjutnya.
Putri melihat potensi pertumbuhan digital ekonomi di Tanah Air sangat berkembang pesat dan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dan dia optimis Indonesia dapat menguasai skala Asia Pasifik. Berdasarkan Studi Google Temasek, Bain & Company menunjukkan ekonomi digital Indonesia di 2022 mencapai US$77 miliar atau tumbuh 22% dari 2021 dan diperkirakan meningkat sampai ke US$146 miliar di tahun 2025. Di sinilah peran sumber daya manusianya harus dipersiapkan dan Google akan terus mendukung program-program yang memaksimalkan SDM Indonesia dari anak-anak, keluarga, mahasiswa, guru, pencari kerja, hingga start-up.
“Kami mengharapkan bisa terus berkolaborasi dan bergandengan tangan dengan pemerintah dalam menjalankan berbagai program Google ke depannya. Dengan berdiskusi dan mendengarkan tujuan pemerintah terlebih dahulu, kerja sama ini akan semakin berhasil secara maksimal dan otomatis semakin memperkuat posisi Indonesia dalam ekosistem digital dunia,” tambah Putri mengakhiri perbincangan bersama Women’s Obsession. (Elly S | Foto: Fikar Azmy)