Disahkannya Undang-Undang Kesehatan Republik Indonesia pada 11 Juli 2023 lalu oleh Dewan Perwakilan Rakyat diharapkan dapat membawa perubahan strategis bagi usaha farmasi. Untuk itu Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) menggelar Rapat Kerja Nasional Tahun 2023.
Bertempat di Hotel Alila Solo, acara yang berlangsung selama dua hari pada 8 sampai 9 September 2023 diadakan untuk menentukan arah perkembangan dan situasi yang akan dihadapi oleh usaha farmasi di masa mendatang.
BACA JUGA:
Bigetron Era Raih Gelar Juara UnipinLadies Series Season 3
HUT ke-13 Bamed Tambahkan Layanan Spesialis Gizi Klinik
Mengusung tema “Transformasi & Sinergi Pelaku Usaha Farmasi Untuk Masyarakat Indonesia yang Sehat, Produktif, Mandiri dan Berkeadilan”, Rakernas bertujuan untuk menyiapkan strategi dan langkah taktis organisasi untuk memajukan usaha farmasi di Indonesia.
Sebagai satu-satunya wadah induk organisasi perusahaan farmasi di Indonesia yang memenuhi 90% kebutuhan obat nasional, GPFI percaya sinergitas dan kolaborasi adalah kunci dalam mewujudkan perubahan dengan dampak terbaik.
“Pada Rakernas ini kami membahas seluruh aspek usaha farmasi, mulai dari Industri, Distribusi, Apotek, Toko Obat dan menyerap isu-isu terkini di berbagai daerah melalui perwakilan Pengurus Provinsi GPFI yang hadir. Kami berharap dengan adanya Rakernas ini seluruh pihak dapat menyamakan persepsi dan terus berkolaborasi untuk memajukan dunia kesehatan dan farmasi di Indonesia,” ujar Ferry Soetikno selaku Wakil Ketua Umum GPFI.
Hal ini juga disambut baik Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang turut hadir secara daring pada kegiatan Rakernas GPFI tahun 2023 secara daring. Dia berharap pemerintah dan GPFI dapat bersinergi serta terus mendorong industri farmasi untuk mengembangkan produk sediaan farmasi dalam negeri dan memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.
BACA JUGA:
Berkolaborasi Menciptakan Produk Bersama, Digaungkan dalam TIP ON 2023
Buka Toko ke-600 di Sorong, Mr. DIY Jangkau Lebih Banyak Pelanggan
“Melalui kolaborasi ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan produk sediaan farmasi dalam negeri serta meningkatkan tingkat komponen dalam negeri sehingga dapat mewujudkan Indonesia sehat yang produktif, mandiri dan berkeadilan,” ujar Budi.
Selain dari itu, Togi Junice Hutadjulu selaku Plt Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif, BPOM RI yang hadir mewakili dan membacakan sambutan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM-RI) juga menyambut baik tema Rakernas Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia.
Sebagai satu-satunya wadah induk organisasi perusahaan farmasi di Indonesia yang memenuhi 90% kebutuhan obat nasional, GPFI mengusung tema “Transformasi & Sinergi Pelaku Usaha Farmasi Untuk Masyarakat Indonesia yang Sehat, Produktif, Mandiri dan Berkeadilan”. Melalui kegiatan ini diharapkan para anggota, pelaku usaha farmasi, regulator, serta seluruh pemangku kepentingan dapat mewujudkan perubahan yang diiringi dengan sinergitas untuk memberikan kontribusi bagi dunia kesehatan dan farmasi tanah air.
Selain dari itu, Togi Junice Hutadjulu selaku Plt Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif, BPOM RI yang hadir mewakili dan membacakan sambutan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM-RI) juga menyambut baik tema Rakernas Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia.
Tema ini mencerminkan semangat dan komitmen anggota GPFI untuk mewujudkan visi bersama, membangun manusia sehat dan produktif menyongsong Indonesia emas 2045.
Melalui penyelenggaraan Rakernas Tahun 2023 di kota Solo, GP Farmasi Indonesia bertekad menyatukan komitmen semua pemangku kepentingan, untuk memperkuat dan mendorong potensi yang ada menuju transformasi dan sinergi para pelaku usaha untuk masyarakat Indonesia yang lebih sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan.