Mampu terus berkarya selama hampir 50 tahun membuktikan ketangguhan John Hardy, jenama perhiasan kerajinan tangan dari Bali. Merayakan lebih awal ulang tahun emasnya, merek yang lahir dari komunitas artisan ini baru saja meluncurkan koleksi Musim Gugur 2023.
Koleksi musim ini sekaligus menandai kepemimpinan baru CEO Jan-Patrick Schmitz bersama dengan Creative Chairman Reed Krakoff serta mengawali konsep ulang modern yang menarik atas warisan John Hardy. Fokus pada pendekatan kontemporer yang penuh semangat dan penuh perspektif segar, terdapat empat koleksi utama yang menarik dan merupakan wujud komitmen terhadap nilai-nilai keberlanjutan.
BACA JUGA:
Pameran Jakarta Watch Exchange 3.0 Dinantikan Para Pencinta Jam Tangan Mewah
Mengenal Karakteristik Lab Grown Diamond
Surf
Berani dan sensual, serta membangkitkan kekuatan gelombang laut, koleksi Surf terinspirasi dari keterikatan John Hardy dan elemen rantai anyamannya yang begitu khas. Diperkuat menjadi proporsi yang lebih spesial untuk menjadi elemen khas John Hardy, tautan ini diterapkan di semua kategori dengan gaya pahatan yang khas. Mulai dari kalung dengan liontin, collar choker yang berani, dan gelang berengsel tertutup dengan gesper yang dirancang dengan cermat, hingga cincin pahatan dan anting-anting.
Dibuat dari 100% perak reklamasi, emas 14K reklamasi, dan berlian pavé yang berkilau seperti percikan laut, Surf menawarkan beragam ukuran, mulai dari ukuran yang lebih halus hingga proporsi yang lebih besar dan berani yang menampilkan kedalaman dan kemegahan lautan. Membentuk gaya pemandangan laut memukau yang bertransisi mulus dari formal ke kasual, koleksi ini memunculkan pergerakan konstan dari ritme abadi lautan.
Spear
Sebuah interpretasi ulang yang menarik dari DNA artisan John Hardy dengan sentuhan kontemporer yang memikat, koleksi Spear bersifat asli dan halus, berani dan organik. Setiap desain meningkatkan tekstur khas merek dengan aksen berlian pavé yang cerah. Menggabungkan teknik warisan dengan kesan mewah dan bernilai tinggi, Spear adalah evolusi mencolok dari Icon Classic Chain khas John Hardy, yang mewujudkan tradisi dan inovasi nilai pemberdayaan yang istimewa dan edgy.
Terinspirasi anyaman tradisional Bali, koleksi Spear menampilkan logam mulia yang dililitkan dengan cermat pada inti titanium fleksibel. Rantai bertekstur penuh hiasan dapat disesuaikan sepenuhnya untuk melingkari pergelangan tangan atau leher. Dibuat untuk merayakan jiwa kesatria dalam diri kita, koleksi ini merupakan evolusi yang kuat, namun anggun dari karya seni terbaik John Hardy.
Love Knot
Sebuah metafora halus untuk ikatan cinta dan komitmen yang tak terpatahkan, koleksi Love Knot menghubungkan dua rantai anyaman khas John Hardy membentuk simpul anggun dan elegan. Kekuatan simpul diwujudkan di semua kategori, mulai dari cincin anyaman halus, anting-anting yang dibentuk lingkaran maupun yang menyapu bahu, gelang anyaman tangan lembut dalam berbagai ukuran rantai, dan kalung.
Seluruh koleksi John Hardy dibuat dari 100% perak dan emas reklamasi, serta berlian. Gelang tali ini memadukan rantai anyaman dengan tali katun berlapis lilin, yang tersedia dalam warna hitam dan warna khas John Hardy, oranye marigold. Koleksi Love Knot sangat cocok untuk musim liburan.
Men’s Icon
Untuk Musim Gugur/Musim Liburan 2023, John Hardy meninjau kembali siluet inti pria untuk menciptakan koleksi dasar yang kuat. Menampilkan palet batu bernuansa alami dari onyx hitam, tiger eye, carnelian merah, dan mother of pearl. Dibuat dengan tangan dari 100% perak dan emas 14K reklamasi, model cincin yang halus namun mencolok ini berisi serangkaian symbol, seperti ombak dan pintu gerbang khas Bali, yang merupakan abstraksi dari semangat John Hardy. Sementara liontin dogtag dan cincin signet dipadukan dengan sentuhan gaya masa kini.
“Kami sangat bersemangat untuk membagikan konsep ulang merek ini melalui empat koleksi utama Musim Gugur, yang menunjukkan komitmen kami terhadap keaslian dan keberlanjutan serta menegaskan kembali posisi kami sebagai salah satu merek perhiasan mewah yang paling bertanggung jawab secara etis di dunia,” ungkap Jan-Patrick Schmitz, CEO John Hardy dalam keterangan tertulisnya.