Waspadai Kutil Bisa Menular dan Mengganas

 

 

 

Kutil secara awam kerap diartikan sebagai semua benjolan yang ukurannya kecil pada kulit. Namun, dr. Balquist Farida, SP.DVE dari ZAP Premiere Menteng mengatakan, “Sebenarnya secara medis, kutil itu merujuk pada infeksi virus HPV atau Human Papilloma Virus pada sel keratinosit di sel kulit. Terjadi infeksi virus HPV  yang mengakibatkan munculnya jenis kutil jinak atau verucca vulgaris. Kutil jenis ini sifatnya bisa menyebar ke area sekitarnya, misalnya karena agak terasa gatal lalu digaruk-garuk  pakai tangan kanan dan tertanam di area lain otomatis terjadi penyebaran.” Biasanya memang tidak semua orang berbakat terinfeksi virus HPV ini dan terjadi pada orang-orang tertentu saja.

 

Lalu, ada pula kutil di area kelamin yang posisinya biasanya benar-benar dekat dengan organ sensitif tersebut. Pada laki-laki misalnya di area batang penis atau skrotum. Sementara, untuk perempuan lebih di sekitar bibir kemaluan labia minora atau mayora. “Biasanya, pada pasien yang sering berganti-ganti pasangan berisiko tinggi terkena virus HVP dan menyebabkan infeksi kutil kelamin atau istilah medisnya kondiloma akuminata. Jenisnya ada beragam seperti  HPV 6, HPV 18, HPV 33, ada yang sifatnya jinak maupun ganas,” ujar dr. Balquist.

 

Pada kategori yang jinak bentuknya mirip kutil biasa atau skin tags. Biasanya untuk tumor jinak kulit ada dua jenis, yaitu keratosis seboroik dan skin tags atau fibroma. Dia menambahkan, “Agak berbeda pada jenis ganas, bentuknya berupa benjolan daging yang mengeras menyerupai bunga kol atau jengger ayam. Namun, dalam banyak kasus, benjolan yang muncul bisa berukuran kecil dan sering tidak terlihat atau flat disebut veruka plana.”

 

BACA JUGA:

Percantik Penampilan dengan Warna Rambut 2023 “Pumpkin Spice Latte”

Dua Treatment Terbaru ZAP Premiere, Ada yang Bermanfaat Perkuat Otot Vagina

 

Selain mudah menular, pada kaum Hawa ini bisa menyebabkan kanker leher rahim, anal, dan vulvovaginal. Lalu pada pria misalnya sering melakukan seks anal dapat berujung pada kanker dubur.

 

Hal yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko kanker serviks antara lain adalah Vaksin HPV, melakukan hubungan seksual dengan aman, menerapkan pola hidup sehat, dan tidak merokok. “Untuk mendeteksi dini kanker serviks harus dilakukan tes skrining rutin pap smear, demi mencegah kanker serviks dan menyelamatkan nyawa. Deteksi dini dapat meningkatkan keberhasilan penanganan prakanker dan kanker. Waspada terhadap tanda dan gejala kanker serviks juga membantu mencegah keterlambatan diagnosis dan  mendeteksi perubahan di sel serviks yang diperkirakan akan menjadi kanker di kemudian hari,” papar dr. Balquist.

 

Sementara, pada kutil tipe jinak biasanya muncul di area lipatan paha, ketiak, leher, wajah, dan lainnya. Dia menerangkan, “Faktor penuaan, ultraviolet, dan genetik bisa menjadi penyebab berkembangnya kutil ini jadi semakin banyak. Jenis ini tidak membahayakan jiwa, namun mengganggu kualitas hidup, nyeri atau perih saat terjadi pergesekan di area lipatan. Cara menghilangkannya bisa dilakukan tindakan electrocouter atau bedah listrik. Agar tidak terasa sakit sebelum bedah listrik dilakukan anestesi lokal.”

 

Setelah terapi bedah listrik, proses penyembuhannya bekas luka bakar  ini akan memakan waktu minggu pada wajah dan dua minggu pada area tubuh dan dalam waktu sebulan kulit sudah kembali normal. Pemakaian sunblock sangat diperlukan, menurut dr. Bakquist agar wajah terhindar dari perkembangbiakan kutil jinak tersebut. Untuk tindakan electrocouter di area lipatan paha, sebaiknya dihindari pemakaian celana ketat dan olahraga lari.

 

 

Dia menyarankan untuk penghilangan kutil jinak ini lebih cepat lebih baik, sehingga penyembuhannya pun tidak memakan waktu lama. “Karena kalau sudah membesar dan bertangkai proses pembakarannya mesti lebih dalam dan berpeluang meninggalkan bekas lebih besar atau bisa saja terjadi keloid,” tambahnya.

 

Untuk pasien yang memang secara genetik memiliki kutil tipe jinak, setelah dibersihkan secara bedah listrik berkemungkinan akan berulang tumbuh kembali setelah beberapa tahun. Solusinya adalah kita bisa melakukan terapi electrocouter untuk ‘membersihkannya’ kembali dan kulit terbebas dari skin tags ini.