Riset Genomik ParagonCorp Hasilkan Produk Sesuai Kulit Masyarakat Indonesia

 

Sebagai pelopor solusi perawatan kulit melalui inovasi dan teknologi kecantikan terdepan, PT Paragon Technology and Innovation (ParagonCorp), memaparkan hasil penelitian terbaru, Skin Genomic Research. Penelitian ini disampaikan kepada masyarakat dalam talk show bertajuk “1st in Indonesia: ParagonCorp Skin Genomic Research - Decode Indonesian Specific Skin Needs” di Jakarta X Beauty (JXB) pada 18 Desember 2023.

 

Bersama ahli dan beauty influencer, seperti dr. Yulia Ariani Aswin, SpA(K) (Genomic Expert), dr. Riris Asti Respati Sp.DV (Dermatologist), dan Tasya Farasya (Beauty Influencer), dibahas tentang pentingnya riset genomik.

 

“Skin Genomic Research mengeksplorasi DNA, gen, dan variasi genetik yang terkait dengan karakteristik, fungsi, dan kondisi kulit. Sejak tahun 2021, ParagonCorp telah melakukan Skin Genomic Research yang berkolaborasi dengan genomic expert dan sejumlah dermatologists. ParagonCorp menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang melakukan Skin Genomic Research pada masyarakat Indonesia dengan skala besar,” ungkap Alif Kartika B.Sc selaku Global Group Head Brand Development ParagonCorp.

 

BACA JUGA:

Waspadai Kutil Bisa Menular dan Mengganas

Percantik Penampilan dengan Warna Rambut 2023 “Pumpkin Spice Latte”

 

Penelitian ini dilakukan pada 515 subjek (150 pria Indonesia dan 365 wanita Indonesia) yang terdiri dari 8 kelompok etnik terbesar di Indonesia untuk memahami variasi genetik kulit Indonesia. Ke-8 etnik ini antara lain Jawa, Madura, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Dengan memahami skin genomic code, ParagonCorp dapat menciptakan inovasi  perawatan kulit yang personalized dan memahami permasalahan kulit yang lebih mendalam pada tingkat genetik.

 

Berdasarkan Skin Genomic Research yang dilakukan oleh ParagonCorp, ditemukan bahwa permasalahan kulit yang paling sering dialami masyarakat Indonesia adalah pembesaran pori (cheek sebaceous pores), garis lipatan leher (horizontal neck folds), dan garis senyum (nasolabial folds).

 

Selain itu, ParagonCorp juga mengidentifikasi permasalahan kulit seperti pigmentary spots, corner lips wrinkle, neck sagging, under eye wrinkle, eye bag, forehead wrinkle, interocular wrinkle), dan nasolabial fold. Dengan temuan ini, Skin Genomic Research dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme genetik penuaan kulit dan keragaman genetik di berbagai etnis.

 

 

Dengan menganalisis variasi genetik individu, para ahli di ParagonCorp menemukan pendekatan baru untuk menciptakan perawatan kulit yang sesuai dengan kebutuhan kulit di Indonesia yang beragam (hypersegmented). Selain itu, Skin Genomic Research juga membantu ParagonCorp untuk dapat menentukan formulasi (bahan aktif, tekstur, format) yang paling sesuai dengan permasalahan kulit yang ingin dijawab. Produk yang diformulasikan, tidak hanya dapat mengatasi permasalahan kulit saat ini tetapi juga mengandung ingredients yang dapat mencegah permasalahan kulit di masa mendatang.

 

Dari hasil penelitian ini, ParagonCorp telah mengetahui potensi permasalahan kulit di Indonesia. Ke depannya dapat menghasilkan inovasi untuk mengembangkan produk dengan formula terbaik dan ingredients berkualitas tinggi dengan hasil efektif dan cocok untuk kulit masyarakat di Indonesia. Seluruh produk brand di bawah naungan ParagonCorp, salah satunya Wardah, telah melalui rangkaian penelitian yang hasilnya sesuai dengan Skin Genomic Research.

 

Pada kesempatan yang sama, Wardah juga memperkenalkan Multi-dimensional Glo .Suatu teknologi yang dihadirkan untuk mentransformasi 5 (lima) dimensi kulit terpenting: kecerahan, tekstur, kelembapan, elastisitas, dan keseimbangan sebum kulit.

 

Inovasi Multi-dimensional Glow ini terdapat pada rangkaian produk favorit Wardah, yaitu Wardah Renew You yang memberikan hasil signifikan dalam 4 minggu untuk mentransformasi 5 dimensi kulit terpenting. (Elly | Foto: Dok. Wardah)