Inovasi Berkelanjutan dan Tanggung Jawab ESG Toyota Motor Manufacturing Indonesia

 

Bagi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), tanggung jawab Environmental, Social, and corporate Governance (ESG) bukan sekadar slogan, melainkan filosofi yang diimplementasikan secara konsisten dalam operasional sehari-hari melalui kebijakan internal. Selama ini, perusahaan memegang teguh komitmen terhadap tanggung jawab lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan sebagai landasan utama dalam menjalankan operasional sehari-hari.

 

Toyota Environmental Challenge (TEC) 2050 menjadi pilar utama dalam menjalankan prinsip keberlanjutan. TEC 2050 menitikberatkan penurunan emisi produk, supply chain, dan proses manufaktur. Dengan prinsip kaizen (inovasi), efisiensi, dan tanggung jawab, TMMIN menciptakan dampak positif di semua lapisan operasional. TEC 2050 menjadi panduan berkontribusi pada keberlanjutan, dalam proses manufaktur maupun melalui produk yang dihasilkan.

 

Pentingnya langkah konkret untuk kepatuhan terhadap ESG menjadi sorotan utama. TMMIN membentuk tim khusus yang bertanggung jawab untuk pemantauan dan implementasi kebijakan ESG. “Prinsip ‘Make People before Make Product’ menjadi filosofi utama kami. Edukasi menjadi kunci untuk memastikan seluruh elemen perusahaan menjaga kepatuhan terhadap komitmen ESG,” tegas Direktur Utama PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Nandi Julyanto.

 

BACA JUGA:

DANA Sambut 2024 dengan Optimis usai Berhasil Tumbuh Positif di 2023

Mendesain Kompor Kaca SRY, Kreativitas Ivan Gunawan Tak Terbatas Produk Fashion

 

Kolaborasi dengan rantai pasok juga menjadi strategi. TMMIN memastikan kepatuhan terhadap standar ESG dari hulu ke hilir sesuai dengan prinsip Life Cycle Analysis. Dampak positif penerapan ESG terhadap lingkungan sekitar menjadi cerminan kebijakan lingkungan proaktif.

 

“Kami tidak hanya ingin mendukung kelestarian alam, tetapi juga memperkuat keterlibatan positif bisnis terhadap alam dan masyarakat sekitar,” ujar Nandi. Prinsip Harmony with Nature dan Recycle-based Society dalam Toyota Environmental 6 Challenge 2050 menjadi panduan konkret dalam melibatkan supply chain dan memberdayakan masyarakat sekitar.

 

Program dan inisiatif khusus menjadi wujud nyata kontribusi TMMIN pada kehidupan masyarakat sekitar. CSR perusahaan ini memiliki empat pilar dasar, yakni pendidikan, lingkungan, pemberdayaan masyarakat, dan fasilitas keamanan berkendara. Program seperti AKTI (Akademi Komunitas Toyota Indonesia), Toyota Eco Youth (TEY), menjadi bukti komitmen perusahaan pada keberlanjutan.

 

 

Selain itu, ada Toyota Green Wave & Toyota Berbagi, bukan hanya berfokus pada perbaikan lingkungan. Tetapi juga meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui pelatihan keterampilan dan pengembangan usaha dalam bidang Eco Edu Wisata, seperti Program Eco Edu Wisata Mangrove di Pulau Jawa & Taman Sakura di kaki Gunung Lawu, Jawa Tengah.

 

Pengukuran keberhasilan dalam menciptakan nilai jangka panjang menjadi hal yang diintegrasikan secara kontinyu oleh TMMIN. Mereka tidak hanya melihat keberhasilan dari segi finansial, tetapi juga dampak positif pada lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Pengukuran tersebut terintegrasi dalam metadata parameter keberhasilan Sustainable Development Goals (SDGs) untuk memastikan perusahaan bergerak menuju tujuan keberlanjutan, yang diintegrasikan dalam perencanaan bisnis jangka panjang.

 

Tantangan utama seperti perubahan regulasi, dinamika teknologi, dan fokus global pada produk ramah lingkungan dihadapi dengan fleksibilitas operasional yang agile dan keterlibatan aktif dengan seluruh pemangku kepentingan. Karyawan dianggap sebagai agen perubahan yang membawa dampak positif dalam masyarakat, dengan pendekatan khusus dalam membangun kesadaran dan partisipasi aktif semua karyawan, manajemen, dan supply chain.

 

 

Rencana peningkatan praktik keberlanjutan ESG ke depan menjadi komitmen nyata TMMIN. Perusahaan aktif mendorong inovasi produk ramah lingkungan melalui penelitian dan pengembangan melalui kolaborasi antara Perusahaan, Pemerintah & Universitas (Triple Helix). Berfokus pada efisiensi energi, penggunaan bahan baku berkelanjutan, dan energi baru terbarukan (EBT), serta dampak positif pada siklus hidup produk hingga end life product treatment berkelanjutan melalui pendekatan Multiple Pathway, untuk mengakomodasi kebutuhan konsumen.

 

Contohnya, kerja sama PT TMMIN dengan PT Pertamina dalam pengembangan Hidrogen sebagai alternatif EBT di masa yang akan datang. Maupun kerja sama dengan Universitas untuk program elektrifikasi kendaraan, dalam mendirikan xEV Center sebagai pusat edukasi publik dan masyarakat terkait berbagai tipe maupun cara kerja kendaraan listrik Toyota. 

 

BACA JUGA:

Paramount Land Hadirkan Area Belanja Baru ‘The Hudson’ @Manhattan District

Rayakan Hari Kasih Sayang Bersama Lego Date Night in a Box

 

Lagi-lagi, Nandi menyebutkan kontribusi pada pencapaian SDGs menjadi tujuan utama TMMIN. “Keseimbangan antara pertumbuhan bisnis dan dampak positif pada masyarakat dan lingkungan menjadi poin sentral dalam perjalanan keberlanjutan perusahaan,” tegasnya.

 

Karenanya, seluruh komitmen dan praktik keberlanjutan yang telah diterapkan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia ini tidak hanya mencerminkan visi keberlanjutan perusahaan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi industri otomotif dan bisnis secara keseluruhan.