Dukungan untuk Penderita Kesehatan Mental di Perayaan World Semicolon Day

Selain menjadi tanda baca, titik koma atau titik koma (;) juga menjadi simbol yang digunakan untuk kampanye meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental dan pencegahan bunuh diri. Termasuk pula Hari Titik Koma Sedunia atau Hari Titik Koma Sedunia yang dirayakan pada tanggal 16 April setiap tahunnya. 

 

Perayaan ini dipercaya bermula pada abad ke-18. Saat itu, masyarakat dengan gangguan kesehatan mental diperlakukan secara tidak manusiawi. Sejak saat itu, gerakan untuk melindungi dan memberikan akses pelayanan kesehatan mental mulai digaungkan. Salah satunya adalah Dorothea Dix, seorang pakar di bidang humaniora, yang mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak untuk melembagakan lebih dari 30 rumah sakit jiwa negara bagian. 

 

 

Baca Juga:

Google Doodle Tampilkan Sosok Legendaris Aminah Cendrakasih

Kisah Troli yang Sempat Ditolak Masyarakat

 

 

Di antara sekian banyak kegiatan mengenai kesehatan mental, Project Semicolon adalah organisasi nirlaba yang menjadi cikal bakal program World Semicolon Day. Kehadiran organisasi ini diharapkan dapat menekan angka bunuh diri di seluruh dunia. Kegiatan ini juga akhirnya dilangsungkan sebagai agenda tahunan yang memberikan harapan, cinta, dan dukungan bagi para pejuang gangguan mental, kecenderungan bunuh diri, dan menyakiti diri sendiri.

 

Tidak hanya itu, peringatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya yang mengancam para penderita penyakit mental. Salah satunya adalah keinginan untuk mengakhiri hidup. Dengan dukungan yang diberikan selama kampanye berlansung, diharapkan orang-orang dengan masalah kesehatan mental dapat menyadari bahwa masih ada dukungan dan kasih sayang bagi mereka. Bahwa setiap orang berhak mendapatkan akses pelayanan kesehatan mental yang baik, mendapatkan dukungan dari orang sekitar, serta bebas dari diskriminasi masyarakat. 

 

Pada perayaan kampanye World Semicolon Day, masyarakat di seluruh dunia akan menggunakan simbol titik koma untuk memberikan dukungan pada mereka yang telah berjuang melawan depresi, gangguan kecemasan, dan gangguan mental lain. Berbagai kegiatan menarik juga dilangsungkan seperti pertunjukan teater, pameran seni, acara diskusi, hingga kampanye di berbagai media sosial.