Kartini Inspiratif 2024 | Dewi Tenty Septi Artiany: Tingkatkan Kemampuan dan Junjung Produk Lokal

Notaris - Pemerhati UMKM & Koperasi

Memasuki era digital, kemunculan artificial intelligence (AI) memang tidak bisa dielakkan. Berbagai lini kehidupan pun kini telah mengusung digitalisasi. Terutama, pada proses pengumpulan data dan pencarian informasi yang makin dimudahkan dengan penggunaan AI. Di sisi lain, Dewi Tenty Septi Artiany juga mengakui bahwa penggunaan teknologi turut menyasar profesinya sebagai seorang notaris. Menurutnya, di tengah perkembangan teknologi yang makin cepat, kita harus meningkatkan softskill. Sebab, di era gempuran AI sekarang ini, siapa pun akan makin dimudahkan dengan berbagai hal.

 

“Sebelumnya, orang akan mencari informasi dan meminta pendapat notaris untuk mengesahkan dan menyaksikan berbagai surat perjanjian, surat wasiat, akta, dan sebagainya. Tapi, sejak ada AI dan digitalisasi hal tersebut kian berkurang. Kini, mencari apa pun sangat dimudahkan. Sayangnya, kadang kala sesuatu yang mudah justru membuat banyak orang menjadi malas. Jika AI tidak dipakai dengan bijak, teknologi akan menjadi seperti pisau bermata dua. Bisa menguntungkan atau merugikan. Itulah sebabnya, kita harus meningkatkan softskill. Inilah yang akan membedakan kita dengan robot,” ujar perempuan yang biasa dipanggil Dete ini.

 

 

Baca Juga:

Kartini Inspiratif 2024 | Irma Gamal Sinurat: Lestarikan Budaya dan Berdayakan Perempuan

Kartini Inspiratif 2024 | Sri Sundari Kencana Ayu : Perempuan Berkarya Perempuan Berdaya

 

 

Ketika ditanya apakah profesi notaris bisa dialihkan ke AI, dia melanjutkan, ”Mungkin memang bisa terjadi sedikit pergeseran, karena di dunia hukum, notaris itu ada yang berkiblat ke Anglo Saxon dan Eropa Continental. Kalau Eropa Continental seperti yang berlaku di Belanda dan Indonesia. Bahwa public notary itu adalah orang yang membuat akta.

 

Tetapi, jika suatu saat sistem hukum kita bergeser ke Anglo Saxon, maka notaris hanya sekadar menjadi petugas pengecap kop surat saja. Tidak heran kalau banyak notaris-notaris yang kantornya seperti warung, karena sifatnya hanya untuk mengesahkan atau memberikan cap saja.”

 

Dikenal pula sebagai seorang pemerhati UMKM, Dete juga memiliki kepedulian terhadap wastra Nusantara, seperti produk-produk batik di Tanah Air. Menurutnya, batik merupakan sebuah masterpiece dan warisan yang patut dijaga. Menggunakan batik juga merupakan suatu kehormatan, karena proses pembuatannya yang sangat sulit.

 

 

Baca Juga:

Kartini Inspiratif 2024 | Mariani Solihah: Lead by Example dan Selalu Beri Dukungan

Kartini Inspiratif 2024 | Polana Banguningsih Pramesti: Tak Henti Berinovasi untuk Efisiensi

 

 

Mulai dari motif, hingga proses pewarnaan yang bisa dibilang rumit dan memakan waktu lama. Batik pun memang lebih sering digunakan untuk acara formal, daripada kegiatan sehari-hari. Melihat, motif batik sangat cantik terlebih yang menggunakan warna-warni cerah, dia berharap ke depannya batik bisa menjadi busana yang bisa digunakan di berbagai kesempatan.

 

“Bahan pembuat batik pun kini kian beragam. Selain sutra yang sejuk, ada yang berbahan katun lembut dan cocok digunakan kapan saja di daerah beriklim tropis seperti Indonesia. Apalagi, dengan warna-warna yang colourful, misalnya dari Pekalongan dan Cirebon dapat dikenakan untuk kegiatan outdoor, seperti di pantai. Jadi ketika membayangkan baju pantai, kita akan teringat pada batik, yang sebelumnya kerap identik dengan baju Hawaii. Saya berharap dan bercita-cita semoga batik bisa juga demikian, ketika ke pantai kita langsung terasosiasi dengan baju batik,” ujarnya menutup pembicaraan dengan Women’s Obsession.

 

 

(Indah | Dok. Batik Chic)