Aktif dan tergabung di tiga organisasi, Sri Sundari Kencana Ayu selalu memastikan untuk mendorong gender equity, agar perempuan lainnya bisa turut berkarya bagi keluarga, perusahaan, organisasi, bahkan untuk negeri tercinta, Indonesia. Salah satunya, melalui perannya dalam menyiapkan talenta hebat atlet gimnastik menuju Olimpiade yang akan digelar di Paris, Prancis.
Menempati jabatan sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) di organisasi PB Persani, aktivitas perempuan yang lebih akrab disapa Sary ini sangatlah padat. Sehari-hari dia sibuk mengatur segala kegiatan di organisasi tersebut, untuk selanjutnya dilaporkan kepada ketua umum. Terlebih, untuk pertama kalinya Indonesia akan menjadi tuan rumah, sekaligus berpartisipasi dalam ajang bertaraf internasional, Gymnastic World Championship yang akan digelar pada tahun 2025 mendatang. Dia berkata, “Kami tengah mempersiapkan para atlet membela Indonesia. Ini akan menjadi kesempatan pertama Indonesia mengirim atlet gimnastiknya ke ajang Olimpiade, sejak didirikan kurang lebih 60 tahun.”
Baca Juga:
Kartini Inspiratif 2024 | Dewi Tenty Septi Artiany,: Tingkatkan Kemampuan dan Junjung Produk Lokal
Kartini Inspiratif 2024 | Tutting Anggraeni: Jangan Berhenti Belajar
Tak hanya tergabung dalam satu organisasi, Sary turut berperan di dua organisasi lainnya, yakni Lions Club Cosmopolitan Jakarta dan Persatuan Istri Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (PI ISEI). Di kedua organisasi tersebut, kegiatan yang dilakukan berhubungan dengan aktivitas sosial, mulai dari peduli akan kesehatan ibu dan anak, hingga lansia, serta program pendidikan anak-anak yang kurang beruntung.
Menjalani rutinitas yang padat, tentunya bukan hal yang mudah bagi seorang istri sekaligus ibu. Namun, hal ini ternyata dapat dilalui Sary berkat dukungan suami dan anak yang memberikan kesempatan baginya untuk berperan di organisasi. Dia mengaku, kecintaannya dalam berorganisasi memang telah ada sejak masih muda, hingga saat ini dirinya telah menginjak usia kepala enam. “Alhamdulillah, saya didukung oleh suami saya.
Dia dari dulu memberikan kesempatan kepada saya untuk berorganisasi. Saya juga pernah mencoba menjadi calon legislatif pada Pemilu 2014, dan itu menjadi suatu pengalaman yang berharga. Karena saya bisa lebih mengenal negara, daerah, karakter rakyat yang sangat kaya dan bervariasi, itulah pengalaman saya yang berharga,” ucapnya kepada Women’s Obsession.
Baca Juga:
Kartini Inspiratif 2024 | Wida Yulianita: Utamakan Komunikasi dalam Teamwork
Kartini Inspiratif 2024 | Arkandi Sari: Dedikasikan Diri Pertahankan Bahasa Daerah
Meneladani semangat sosok Kartini, Sary berpendapat bahwa perempuan berdaya adalah mereka yang selalu berusaha untuk menorehkan karya, baik untuk keluarga, perusahaan, organisasi, atau membawa harum nama Indonesia di kancah internasional. “Kita harus mampu berkiprah dan berkarya, sehingga orang-orang juga akan menghargai kemampuan, sekaligus membuktikan eksistensi kita. Selain itu, kita juga harus berani menuangkan segala pikiran kita, sehingga semakin maju. Kita buktikan dari lingkungan kecil dulu, setelah itu baru secara lebih luas,” kata perempuan yang pernah menjadi model ini dengan nada bersemangat.
Selain aktif di organisasi, Sary pun dikenal sebagai kolektor kain-kain tradisional Indonesia, seperti batik. Menurutnya, kecintaannya terhadap wastra diturunkan dari sosok sang ibu yang juga pencinta batik. Lahir dari keluarga berdarah Sunda, batik yang disukai Sary lebih banyak berasal dari sejumlah daerah di Jawa Barat, seperti Garut dan Cirebon.
“Sampai sekarang, mungkin lebih dari 60 atau 70 tahun saya masih menyimpan dan mengumpulkan koleksi-koleksi batik ibu saya. Kebetulan saya berasal dari Jawa Barat, jadi saya banyak mengoleksi batik garutan yang kaya, baik dalam desain, pewarnaan, maupun motif. Saya juga suka batik pesisiran, seperti Cirebon yang berwarna-warni,” ujarnya. Tidak hanya batik, dalam perjalanannya dia pun akhirnya semakin jatuh cinta pada karya wastra dan memperkaya koleksinya dengan kain songket atau tenun dari berbagai daerah di Nusantara.
(Arfi | Dok. Batik Chic)