Herni Dian Anggreani merupakan contoh sosok perempuan pejuang. Terlahir dari keluarga sederhana, dia melangkah jauh di dunia korporasi di sektor ritel dan FMCG. Dari Coca-Cola, TransMart-Carrefour, Guardian, hingga The Body Shop Indonesia, dia dikenal sebagai pemimpin berintegritas. Sejak Januari 2021, perjalanan karier membawanya ke posisi Chief of People and Culture Officer (CPCO) di Matahari Department Store, selain sebagai Direktur Independen. Dian, panggilan akrabnya, menunjukkan bahwa dengan tekad dan kerja keras, seseorang dapat mencapai puncak kesuksesan, terlepas dari latar belakangnya.
Dalam bidang Human Resources (HR), Dian mengidentifikasi sejumlah tantangan utama yang dihadapi. Salah satunya adalah manajemen jumlah karyawan besar yang membutuhkan pendekatan tepat dalam memelihara kedekatan dan keterlibatan langsung dari manajemen. Dian menekankan bahwa fokus pada budaya perusahaan dan kesejahteraan karyawan sangat penting untuk mencapai kesuksesan bersama.
“Inklusi dan keberagaman dalam organisasi, termasuk memahami berbagai latar belakang karyawan itu penting,” tegasnya. Mendengarkan dan memberikan dukungan kepada karyawan, mendorong kolaborasi, inovasi, dan partisipasi dari semua level dalam organisasi, serta adaptasi terhadap perubahan tren maupun kebutuhan pasar patut dilakukan.
BACA JUGA:
Kartini Inspiratif 2024 | Tutting Anggraeni: Jangan Berhenti Belajar
Kartini Inspiratif 2024 | Wida Yulianita: Utamakan Komunikasi dalam Teamwork
Untuk mengatasi tantangan ini, Dian melakukan strategi seperti fokus pada pengembangan internal dan promosi dari dalam organisasi. “Pada saat pandemi Covid-19, Matahari mengutamakan pengembangan internal dan memberikan dukungan ekstra kepada karyawan dengan program-program inklusif dan progresif, sehingga memungkinkan perusahaan juga tumbuh dan berkembang. Dia tidak hanya menghadapi tantangan karier dengan kreativitas, tetapi juga mendukung kesetaraan gender dan integrasi antara pekerjaan maupun kehidupan pribadi.
Selain berbicara tentang pekerjaannya, Dian juga berbagi tentang minatnya terhadap batik. Baginya, batik bukan sekadar kain, melainkan mahakarya yang membutuhkan keahlian, pemikiran, dan ketekunan. “Setiap karya batik adalah masterpiece unik dan tidak dapat dibandingkan satu sama lainnya. Proses pembuatan batik memerlukan ketekunan, sekaligus ketelatenan yang seringkali terabaikan dalam budaya instan saat ini,” tegasnya yang kerap mengenakan batik di berbagai kesempatan, termasuk saat ke kantor.
Terkait Hari Kartini, dia juga memberikan pesan inspiratif bagi perempuan Indonesia. Dian menekankan pentingnya berani mencoba hal baru dan mengejar impian tanpa henti. “Perempuan Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk meraih kesuksesan di berbagai bidang. Asalkan memiliki keberanian melangkah maju, mengatasi rintangan, dan tidak pernah berhenti belajar,” lanjutnya.
Dalam perjalanan kesuksesan, dia percaya bahwa melibatkan keluarga adalah kunci utama. “Perempuan harus berani mencoba hal baru untuk berkarya dan memberikan manfaat kepada orang lain. Dengan melibatkan keluarga, kita dapat memberikan inspirasi, menciptakan karya nyata, dan memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar,” ujar Dian.
Baginya, keluarga adalah fondasi kuat yang memberikan motivasi dan kekuatan tak ternilai. Sebab, setiap perempuan Indonesia memiliki potensi mencapai segala hal yang diinginkan dengan sikap positif dan komitmen untuk terus berkembang.