Menghabiskan waktu lebih dari 10 tahun sebagai Chief Executive Officer (CEO) di berbagai perusahaan agensi global, seperti Leo Burnett, Publicis Groupe, dan Ogilvy Group, kiprah sosok Anne Mutia Ridwan pun diakui oleh para pelaku industri periklanan kreatif. Dan, sejak 2022 lalu, dia pun dipercaya sebagai Chief Operating Officer (COO) Future Creative Network (FCN).
Ini merupakan perusahaan induk dari 42 anak perusahaan kreatif di industri teknologi kreatif dan platform inkubator yang memiliki lebih dari 200 klien. “Kami bergerak di bidang advertising, digital advertising, digital marketing, communities, teknologi, hingga small part venture capital,” tambahnya.
Berperan sebagai COO, Anne banyak bekerja bersama dengan Ivan Hadi Wibowo, salah satu pendiri dan CEO FCN. Keduanya bersinergi mengelola seluruh anak perusahaan FCN bersama jajaran direksi dan tim manajemen, mulai dari urusan bisnis, budaya perusahaan, hingga pengembangan talenta. Selain itu, Anne berfokus untuk membawa pertumbuhan perusahaan dalam hal optimalisasi, pengembangan kapabilitas, dan penambahan nilai dalam ekosistem digital.
BACA JUGA:
Kartini Inspiratif 2024 | Herni Dian Anggreani: Bangun Budaya Perusahaan Inklusif dan Sejahtera
Kartini Inspiratif 2024 | Eva Chairunnisa: Fleksibel dan Berempati dalam Memimpin
Meskipun telah makan asam garam di dunia kreatif, perempuan yang pernah diamanahi sebagai Country Director R3 Indonesia dan Pemimpin Senior Commercial & Agency Partnership Gojek ini menuturkan ada tantangan berat dalam mengelola FCN. Salah satunya bagaimana secara berkesinambungan meningkatkan skill sumber daya manusia.
“Everything that we do is all about people. Jadi, tantangannya adalah meningkatkan kemampuan SDM di FCN secara kontinyu, antara lain copywriter, art director, dan digital strategist. Dunia kreatif sangat dinamis, jadi kami harus selalu mengikuti perkembangan teknologi. Tak kalah penting, membangun teamwork dengan budaya perusahaan yang ditanamkan. Di FCN, CEO dan para leaders juga mendorong SDM menjadi pemimpin yang memiliki forward thinking,” terangnya.
Selain mampu menggunakan teknologi dengan baik, menurut Anne, juga penting untuk mengembangkan ide-ide kreatif. Tanpa dua kemampuan itu, kita akan merasa kesulitan untuk dapat bertahan di tengah gempuran perkembangan zaman yang terus berubah dari waktu ke waktu, tak terkecuali bagi kaum hawa. Sukses sebagai salah satu sosok yang lama berkiprah di industri kreatif, dia bukanlah figur yang pelit ilmu, dia dengan penuh semangat berbagi tentang bagaimana perempuan Indonesia, terutama generasi milenial dan Gen Z, dapat menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada di sekitar mereka.
Perempuan peraih penghargaan 100 Business Women of the Year dari Majalah SWA pada 2017 dan 2018 ini juga menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan mental dan fisik dalam menjalani kehidupan yang penuh aktivitas. Dia menekankan arti me time dan waktu istirahat yang cukup sebagai bagian terpenting dalam menjaga kesehatan dan keseimbangan dalam hidup. Dengan saran sederhana namun berarti ini, dia mengajak untuk merenungkan betapa pentingnya mengalokasikan waktu untuk merawat diri sendiri di tengah hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari. Melihat sesuatu yang indah, seperti motif batik, selain melepas stres juga bisa mengasah ide kreatif.
Menurut perempuan yang menjadi orang Indonesia pertama yang memimpin Leo Burnett, Publicist Group, dan Ogilvy Group ini, hal-hal kecil dapat pula membawa dampak yang besar. Sama halnya dengan ide-ide yang dicetuskan Kartini yang tak lelah mendorong kaum perempuan belajar membaca dan menulis, agar dapat terbuka wawasannya dan berkesempatan meraih kehidupan yang lebih baik. Menutup bincang-bincang dengan Women’s Obsession, Anne berpesan, “Agar tetap thriving dan relevan, fokus serta konsistensi itu penting. Karena orang yang sukses biasanya orang-orang yang disiplin dan konsisten.” (Gia Putri | Dok. Atiek Hendriyanti)