Treasury, aplikasi perdagangan emas fisik secara digital, berperan sebagai Mitra Utama Art Jakarta Gardens. Di ajang ini, Treasury memberikan dukungan nyata bagi seni rupa lewat kolaborasi bersama seniman Naufal Abshar di pekan seni rupa di udara terbuka Hutan Kota by Plataran, selama 23—28 April 2024 lalu.
Naufal Abshar adalah seniman muda kelahiran 1993 asal Bandung yang kerap mengangkat humor dalam karya-karyanya untuk menyampaikan berbagai pesan sosial.
Lewat segmen Special Presentation, Treasury berkolaborasi dengan Naufal Abshar untuk membangun sebuah instalasi dari bahan-bahan daur ulang dalam rangka mewujudkan sebuah simbol bagi keutamaan emas.
Baca Juga:
Bibit Soroti Pertumbuhan Investasi Sekaligus Siklus Hidup di Art Jakarta Gardens
YouTube Rilis Serial Dokumenter “Seribu Kartini” untuk Rayakan Momen Hari Kartini
Sebagai logam mulia yang anti karat, emas bernilai tinggi sepanjang sejarah dan di berbagai kebudayaan dunia. Sifat universal ini membuat emas menjadi salah satu aset yang dianggap teraman dan stabil.
Di Art Jakarta Gardens, instalasi tersebut berjudul “Gold is King” dan dapat disaksikan di sebelah Tenda B. “Gold is King” menampilkan sosok kepala keledai dengan total keseluruhan tinggi tujuh meter, berhiaskan mural karya Naufal Abshar serta ribuan kaleng semprot dan botol kaca daur ulang berwarna emas. Keledai, bagi Naufal, merepresentasikan stabilitas dan keajekan dalam segala situasi, hal ini serupa dengan emas, yang nilainya hampir tak pernah berfluktuasi apa pun yang terjadi.
Tak hanya itu, dalam kesempatan ini Treasury juga memproduksi koin emas edisi terbatas dengan desain khusus oleh Naufal Abshar, juga dengan keledai sebagai karakter utama.
Koin emas ini merupakan koin 24 karat collector series yang dirilis pada pembukaan Art Jakarta Gardens. Istimewanya, dengan mengoleksi satu keping koin emas “Gold is King,” investor telah berpartisipasi dalam program Green Gold Treasury dalam rangka menetralisasi emisi karbon atas emas yang diperoleh.