Sejalan dengan Program Nasional Senyum Indonesiaku yang diresmikan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI pada 6 Agustus 2015 silam untuk mendukung edukasi autoimun. Marisza Cardoba Foundation (MCF) bekerjasama dengan TNI Angkatan Laut (AL) meluncurkan buku digital bertajuk ‘Keluarga Sehat TNI AL’ pada 16 Oktober 2024. Sekaligus sebagai upaya mengedukasi masyarakat dalam penerapan Lima Dasar Hidup Sehat (LDHS), khususnya pola makan sehat alami bebas gluten untuk mencegah dan menanggulangi berbagai penyakit, terutama autoimun.
Buku ini diresmikan langsung oleh Kepala Staf Angkatan Laut yang diwakili oleh Asisten Personalia Kasal Laksda TNI Rony Saleh, Plt. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI dr. Yudhi Pramono, MARS. Dihadiri pula Asisten Deputi Pangarusutamaan Gender Bidang Politik dan Hukum Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Dr. Iip Ilham Firman dan Pendiri MCF Prof.Dr.dr.Aru Wisaksono Sudoyo SpPD, KHOM. Peluncuran buku digital ini diikuti dengan pelaksanaan seminar kesehatan bertajuk “Autoimun : Tantangan Baru Di Era Kesehatan Modern”.
Kepala Dinas Kesehatan Angkatan Laut, Laksma TNI dr. Dwi Adang Iskandar Sp.B menyampaikan bahwa kegiatan ini dihadiri oleh sekurangnya 400 peserta yang meliputi perwira, prajurit dan pegawai negeri sipil di lingkungan TNI AL. Termasuk Kafaskes Diskesal seluruh Indonesia yang hadir secara virtual dan Wakil Ketua Umum beserta anggota Jalasenastri. “Sosialisasi autoimun di lingkungan TNI AL diselenggarakan pertama kalinya di Markas Besar TNI AL dalam rangkaian kegiatan Hari Kesehatan Angkatan Laut. Sebagai bentuk perhatian khusus TNI AL terhadap meningkatnya kasus autoimun,” ujar Laksma Dwi Adang Iskandar.
Sesi pertama seminar yang dibawakan narasumber pakar Dr.dr. Stevent Sumantri SpPD, DAA, KAI mengulas tentang pentingnya mewaspadai pandemi autoimun yang peningkatan kasusnya kian signifikan dan memengaruhi produktivitas pengidapnya.
Selaku bagian dari Divisi Publikasi Ilmiah MCF, dr. Stevent menyampaikan “Autoimun, penyakit yang meliputi 10% populasi dengan keterlibatan organ yang berbeda, menjadi ancaman nyata yang harus disikapi dengan langkah preventif maupun kuratif, termasuk di lingkungan TNI Angkatan Laut. Autoimun dapat mengenai orang dewasa muda usia 18-60 tahun yang harusnya merupakan usia produktif, sehingga perlu dibangun kesadaran, diagnosis dini dan penanganan yang baik, karena mendukung Indonesia Emas 2045 tentunya butuh generasi usia produktif yang sehat. Autoimun masih dianggap stigma, karena orangnya seringkali diluar kelihatannya sehat-sehat saja, tapi ada kelelahan kronik, gangguan konsentrasi dan lain sebagainya”.
“Dua generasi yang lalu autoimun hampir tidak ada, karena autoimun adalah sebuah reaksi terhadap gaya hidup dan lingkungan. Bahwa apa yang kita makan, apa yang kita hirup di sekitar kita membawa tubuh kita beraksi dalam bentuk antibodi. Ada yang disebut kebocoran usus atau leaky gut juga sangat mempengaruhi. Penyakit autoimun banyak menyerang saraf, sendi, dan otot yang dapat mengganggu fungsi gerak, bahkan beberapa penyakit autoimun mengakibatkan kondisi disabilitas., papar Prof.Dr.dr.Aru Wisaksono Sudoyo SpPD, KHOM.
Qory Sandioriva, Puteri Indonesia 2009, yang ternyata mengidap autoimun dan pernah mengalami kelumpuhan, menyampaikan pengalamannya yang membutuhkan waktu 7 Tahun, hingga diagnosa autoimun berhasil ditegakkan. Stigma yang disandangnya akibat pengetahuan masyarakat yang masih terbatas tentang autoimun, menyebabkan Qory sempat dijauhi orang-orang di sekelilingnya, karena menganggap autoimun serupa dengan HIV AIDS. Hal ini membulatkan tekadnya untuk berjuang mengkampanyekan autoimun melalui kiprahnya sebagai Duta Autoimun Republik Indonesia.
Seirama dengan narasumber sesi ke-2 Dr. Rita Ramayulis DCN, MKes (Wakil Ketua Umum MCF) yang mengulas Pola Makan Sehat ala ODAi berpendapat pentingnya menerapkan pola makan pro anti inflamasi. Marisza Cardoba salah satu pendiri MCF yang juga merupakan Inspirator Nasional PUSPA Kementerian PP-PA memotivasi masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat menyeluruh. Sekaligus menginspirasi masyarakat dalam mengolah bahan baku makanan untuk sajian yang sehat bagi ODAI dan keluarga sebagai bagian dari penanggulangan autoimun dalam kehidupan sehari-hari. (Elly S | Foto: Dok. Istimewa)