Terus memperkuat ketahanan energi nasional melalui transformasi digital yang menyeluruh menjadi komitmen PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), anak perusahaan Pertamina yang mengelola Wilayah Kerja (WK) Rokan di Provinsi Riau.
Sebagai produsen minyak mentah terbesar di Indonesia, PHR berkontribusi sekitar 25% dari total produksi nasional, yang sepenuhnya dialokasikan untuk kebutuhan energi domestik. Melalui penerapan teknologi canggih di seluruh aspek operasionalnya, PHR membuktikan bahwa inovasi digital mampu menjawab berbagai tantangan di industri energi, seperti kebutuhan peningkatan efisiensi, keselamatan, dan keberlanjutan.
“Transformasi digital yang diterapkan di PHR telah terbukti berperan sangat signifikan dalam memastikan pencapaian target produksi untuk negara. Teknologi-teknologi ini tidak hanya mampu mendukung peningkatan produktivitas, tetapi juga menjamin keselamatan operasional dan memitigasi risiko lingkungan, sesuai dengan prioritas kami untuk menjaga keberlanjutan energi di Indonesia,” ujar Triatmojo Rosewanto, Vice President Information Technology, Pertamina Hulu Rokan (PHR) kepada insan media dengan nada bersemangat (11-10-2024).
Transformasi digital ini menjadi tonggak penting bagi PHR dalam menjaga stabilitas produksi, terutama karena WK Rokan mencakup lebih dari 6400 km² dengan lebih dari 11.300 sumur aktif. Sejak alih kelola pada Agustus 2021, PHR telah melakukan lebih dari 1300 pemboran sumur baru. Ini menunjukkan skala operasi yang besar dan kompleks, tanpa teknologi maupun inovasi digital, PHR akan menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan dan meningkatkan produksi di lapangan-lapangan minyak yang telah berusia puluhan tahun.
Dengan teknologi seperti Well Monitoring Systems yang menggunakan Rod Pump Simulator dan Rod Pump Controller (RPC), PHR mampu mengumpulkan data real-time untuk pemantauan produksi. Teknologi ini memungkinkan identifikasi dini terhadap potensi kerusakan dan perawatan preventif, yang mendukung optimalisasi produksi minyak mentah dengan efisiensi biaya yang lebih tinggi. Hasilnya, tingkat keberhasilan pekerjaan perbaikan sumur menjadi lebih tinggi, memastikan operasi tetap berjalan optimal dan berkelanjutan.
Selain itu, Mixed Reality (MR) melalui perangkat HoloLens memungkinkan inspeksi dan asistensi teknis secara virtual, sehingga mengurangi kebutuhan mobilisasi tim ke lapangan dan menekan risiko keselamatan. Teknologi MR ini juga dimanfaatkan dalam pelatihan simulasi, membantu teknisi dan engineer dalam memahami prosedur kerja tanpa berada langsung di area yang rawan dan berbahaya. Langkah ini tidak hanya meningkatkan kompetensi tenaga kerja, tetapi juga memastikan keselamatan operasional tetap terjaga.
PHR juga mengimplementasikan teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam berbagai aplikasi, salah satunya adalah e-state & AI News Crawler yang memfasilitasi pemantauan isu secara cepat dan responsif. Selain itu, teknologi AI ini digunakan dalam pemantauan kinerja pompa, dengan kemampuan prediksi yang ditingkatkan mampu mengidentifikasi pompa yang melemah hingga 20 hari lebih cepat. Hal ini memungkinkan perbaikan proaktif dan mengurangi risiko penurunan produksi, serta sekaligus mendukung peningkatan efisiensi. (Elly | Foto: Dok. PHR)