Tips Aman Bepergian Kala COVID 19 Melanda

Lonjakan jumlah penderita wabah virus COVID-19 dalam waktu cepat membuat pemerintah mengambil langkah tegas. Gerakan #dirumahaja pun digaungkan, melarang orang bepergian jika memang tidak mendesak. World Health Oganization (WHO) juga menyarankan untuk tidak melakukan perjalanan ke negara yang terjangkit virus tersebut. Beberapa negara bahkan telah mengeluarkan travel warning, baik bagi warga negaranya maupun pengunjung dari luar. Namun, apabila kita terpaksa harus keluar rumah, persiapkanlah diri dengan sebaiknya. Berikut beberapa tips untuk melindungi diri yang dapat diikuti.

 

SEBELUM PERJALANAN

 

Bahkan sebelum merebaknya virus COVID-19, kita disarankan untuk berkonsultasi ke dokter jika akan mengunjungi negara lain. Dalam situasi saat ini, umumnya konsultasi dilakukan setidaknya empat hingga delapan minggu sebelum perjalanan dilakukan, terutama bila akan menetap lebih dari dua pekan di daerah tujuan. Namun, bagi yang baru mendapatkan rincian perjalanan di menit terakhir pun masih bisa berkonsultasi ke dokter. Dengan mengetahui kondisi tubuh kita, dokter dapat menentukan jenis vaksin yang dibutuhkan, peralatan kesehatan mendasar, dan obat-obatan yang mungkin diperlukan.

 

Pastikan kita sudah memiliki asuransi kesehatan untuk negara yang akan dikunjungi. Kalau akan pergi ke Eropa, kita bisa mengecek apakah dapat mengajukan kartu asuransi kesehatan Eropa. Bagi orang-orang yang sedang menjalani pengobatan atau termasuk dalam kelompok usia rentan harus mempersiapkan diri jauh-jauh hari. Terus update situasi dan kondisi negara yang akan kita datangi dan carilah informasi tentang rekomendasi kesehatan terbaru. Ikuti pula perkembangan teranyar dari situs resmi WHO. Kita juga dapat mengetahui data spesifik setiap negara dengan mengunjungi peta interaktif buatan John Hopkins CSSE.

 

SELAMA PERJALANAN

 

Jangan lupa untuk selalu mengenakan masker setiap kali pergi ke luar ruangan. Cara ini cukup membantu, karena penyebaran COVID-19 mirip dengan virus flu. Virus dapat menyebar di udara melalui tetesan saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, maupun berbicara. Selain itu, masker bisa mengurangi risiko penularan akibat virus yang menempel di permukaan benda lain, seperti telepon seluler yang sering berada di dekat hidung dan mata kita. 

 

Tutupi mulut dan hidung dengan siku yang ditekuk atau tisu saat batuk atau bersin. Kemudian segera buang tisu ke tempat sampah. Jangan lupa untuk mencuci tangan secara rutin dan menyeluruh, terutama setelah batuk atau bersin, maupun sebelum dan sesudah makan. Apabila mencuci tangan dengan air dan sabun tidak memungkinkan, usahakan selalu membawa hand sanitizer yang mengandung alkohol agar tetap bersih. Metode mudah dan sederhana ini dapat mengurangi risiko terkena penyakit ketika bepergian, terutama saat wabah COVID-19 berlangsung.  

 

WHO juga menyarankan untuk tidak mengunjungi pasar hewan hidup ataupun pasar ikan, terutama jika di daerah tersebut memang telah diketahui ada kasus COVID-19. Segera cuci tangan jika bersentuhan dengan hewan-hewan tersebut. Hindari pula mengonsumsi daging yang tidak dimasak hingga matang.

 

Terakhir, jaga kesehatan tubuh, sehingga potensi dimasuki virus pun semakin kecil. Sebisa mungkin jauhi orang yang menunjukkan gejala COVID-19. Jika kita merasakan gejala, seperti sesak napas dan demam, segera konsultasikan dengan dokter, baik sebelum atau saat berada di negara tujuan. Safe travel!

 

Nur A | Foto: Istimewa