Julita M Saragih | Membangun Bisnis Peduli Sesama

Ceo & Co-founder Rudy Project Indonesia

Memimpin sebuah perusahaan perlengkapan olahraga asal Italia, Rudy Project, nama Julita M Saragih masuk jajaran perempuan tangguh di Tanah Air. Apalagi setelah dirinya berhasil membawa perusahaan melewati pasang surut dunia bisnis selama bertahun-tahun. Ditemui tim Women’s Obsession di salah satu outlet yang berada di BSD City, Tangerang Selatan, wanita yang akrab disapa Julita ini dengan ramah membagikan strateginya mempertahankan bisnis di tengah masa pandemi.

 

“Tahun ini tiba-tiba ada pandemi, lockdown semua toko tutup. Tapi kami memang tidak tinggal diam, kami juga mempersiapkan untuk masa new normal. Selain itu, kami juga tetap aktif menawarkan produk kami melalui online. Sebelumnya memang sudah dijual online, tapi di situasi seperti ini kami secara aktif memberitahukan pada customer, bahwa meskipun toko-toko tutup, semua produk tetap bisa dibeli melalui online store,” ujar perempuan cantik mantan pramugari ini.

 

Tidak hanya mengalihkan seluruh penjualan secara online, Julita juga berupaya agar bisa secepat mungkin beradaptasi dengan situasi seperti saat ini. Menganggap inovasi adalah hal yang penting, dia mengeluarkan Masker Rudy Project dan mengadakan Face Mask Contest. Mengingat di tengah pandemi penggunaan masker sangat dibutuhkan. Namun, hal ini tidak lantas menjadikan dirinya rakus dan mencari keuntungan besar. Kontes ini merupakan proyek non-komersial yang dibuat olehnya. 

 

Julita bersama kedua putranya berolahraga menggunakan aksesori Rudy Project

 

Berlandaskan rasa kepedulian yang tinggi, dia ingin kompetisi ini membuat banyak orang terlibat agar bisa lebih banyak berbagi. Kepada mereka yang beruntung akan mendapatkan hadiah kacamata, dan semua peserta kontes mendapatkan voucher potongan 50% untuk pembelian helm. 

 

Sementara, untuk hasil penjualan masker sepenuhnya dialirkan guna pembelian alat perlindungan dasar (APD) dan didistribusikan kepada tenaga kesehatan di Tanah Air. Selain mengadakan kompetisi masker, Julita bersama Rudy Project turut mendukung acara olahraga yang berlangsung secara virtual. Sebut saja perlombaan lari, bersepeda, dan masih banyak lainnya lagi. Meski pengguna sepeda akhir-akhir ini terus meningkat, namun pagelaran kompetisinya masih berlangsung secara virtual.

 

Di sisi lain, meski pandemi melanda, Rudy Project tetap meluncurkan produk terbaru terbuat dari bahan graphene yang diklaim lebih kuat dibanding berlian, namun lebih ringan dibanding karbon. Juga tahun ini Rudy Project mengeluarkan model khusus, yaitu model cutline juga beberapa kacamata untuk perlindungan mata pengganti face shield, yaitu Tralyx Guard dan Intron Guard. Kacamata yang tidak hanya mengutamakan keamanan, tapi juga kenyamanan ini didedikasikan bagi para customer setia yang dibuat dengan sangat spesial.

 

Setelah membuka cabang baru di Bandung pada akhir tahun 2019, dalam waktu dekat Julita juga akan melakukan ekspansi bisnis dengan membuka gerai di Medan, Pematang Siantar, dan Jakarta Timur. Berbeda dengan outlet-outlet sebelumnya, konsep toko di tiga kota tersebut akan memadukannya dengan kafe dan bengkel khusus sepeda.

 

Tidak hanya itu, ibu dua anak ini baru saja meluncurkan Arrassport, brand lokal yang memproduksi perlengkapan sport, adventure, dan outdoor wear. Memenuhi keinginan kaum perempuan untuk tampil modis, brand baru yang digagas Julita ini juga mengeluarkan koleksi kebaya jersey, seperti yang dikenakannya saat pemotretan untuk Women’s Obsession dipadukan dengan ulos Simangulun.

 

 

Julita dikenal pula sebagai perempuan yang senang berbagi. Pandemi tidak menyurutkan keinginannya melakukan program CSR, yang dinamakan Arras Toba. “Toba diambil dari nama lokasi program ini, sementara ARRAS adalah singkatan dari Arrayyan Assalaam. Rayyan adalah anak pertama dan Assalaam diambil dari Adam Abdul Salaam anak kedua saya. Secara arti juga sangat bagus. Rayyan nama salah satu pintu surga, salaam itu keselamatan, kesejahteraan. Jadi semoga Arras Toba bisa menjadi pintu keselamatan dan kesejahteraan bagi semua orang yang ada di sana.”

 

Arras Toba memiliki dua proyek, yakni profit dan nonprofit. Sebenarnya CSR ini sudah dilakukan sejak Rudy Project aktif di Indonesia, tapi sekarang direalisasikan melalui yayasan Arrayyan Assalaam Indonesia. “Insya Allah segera dibangun masjid dan pusat belajar Alquran serta pendidikan lainnya. Kami ingin membangun masjid dan menjadikan fungsi masjid ketika zaman Rasulullah dulu, mengembalikan masjid sebagai pusat peradaban. Kami ingin yayasan ini menjadi yayasan yang mandiri. Artinya mampu memberikan support dan solusi bagi yang membutuhkan. Untuk proyek komersial, kami membuat suatu usaha juga di sana, yakni hotel syariah, kafe, dan restoran. Sebagai komitmen, perusahaan juga dimiliki yayasan sehingga yayasan memiliki pendapatan dari usaha yang kami lakukan. Artinya secara tidak langsung customer juga turut mendukung kegiatan CSR kami,” tuturnya menutup perbincangan.

 

Indah K| Foto: Sutanto/Dok. Pribadi