Merayakan Hari Anak Sedunia yang jatuh pada 20 November, UNICEF mengangkat tema yang sangat relevan dengan situasi pandemi, yaitu ‘membayangkan kembali masa depan yang lebih baik untuk setiap anak’. Sejalan dengan hal tersebut, Sinarmas World Academy (SWA) semakin fokus untuk membekali para muridnya dengan berbagai pengetahuan. Tidak hanya mendorong untuk menjadi seorang tech-savvy, tetapi juga mendukung kecerdasan emosional, kreativitas, serta fleksibilitas dan adaptabilitas.
Sekolah SWA menerapkan sistem pendidikan holistik yang seimbang. Enam aspek yang perlu dikembangkan secara seimbang dalam pendidikan anak, yaitu kognitif dan intelegensi, fisik, teknologi dan artistik, lingkungan dan komunitas, spiritual dan moral, serta afektif.
“Menyambut Hari Anak Internasional tahun ini, murid-murid SWA berhasil meraih pencapaian yang luar biasa. Kami terus berusaha untuk menggali beragam potensi yang dimiliki para murid karena mereka adalah harapan masa depan. SWA mengacu pada konsep Bloom Taksonomi, yang menitikberatkan pada kegiatan pengajaran kompleks dengan penerapan metode analisis-evaluasi-mencipta, lebih menyeluruh dari pengajaran dasar yang berupa hafalan dan pemahaman,” kata Deddy Djaja Ria, General Manager SWA.
Sederet prestasi tingkat dunia berhasil diraih para siswa SWA. Salah satunya, menjadi pemenang Indonesia pertama dalam kompetisi robotik prestisius tingkat dunia, World Robot Olympiad (WRO) 2020 Kanada. Sekelompok murid SWA lainnya memenangkan kompetisi dunia dalam mencipta lagu yaitu 2020 Bow Seat Ocean Awareness Contest Music Category. Lebih dari itu, murid SWA juga menjadi pemenang dalam Kompetisi Sains Nasional-Matematika, Virtual Wushu Championship 2020, SEAMO 2020, dan 2020 UCC video contest.
Hal menarik lainnya, SWA juga mengambil langkah ekstra dalam memastikan potensi dan perkembangan anak tergali secara maksimal melalui program Personal and Social Development (SEL). Melalui program SEL, konselor mengajak anak melakukan manajemen diri, membangun kesadaran diri, mendampingi anak dalam berlatih mengambil keputusan yang bertanggung jawab, membina anak mengembangkan keterampilan dalam membangun relasi sosial, serta meningkatkan kesadaran sosial mereka.
“Di masa depan, murid-murid akan dihadapi permasalahan yang tidak kita pahami dan belum terbayangkan. Mereka perlu dilengkapi dengan kemampuan dan kekuatan dalam menganalisis masalah, kepedulian untuk membantu sesama, dan mencari solusi terhadap semua masalah yang dihadapinya tersebut. Karena itu, SWA menekankan pada edukasi yang memberikan pengalaman dan mengimplementasikan pendidikan holistik yang disesuaikan kepada pribadi dan potensi anak. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan potensi tumbuh kembang mereka sehingga dapat berprestasi dan memberi dampak positif di dunia,” tambah Deddy pada akhir sesi jumpa media secara virtual.