Page 29 - 063-mei
P. 29

ria miranDa

                                             Designer & creative Director riamiranDa

                                           Pantang Menyerah



                                           & Selalu BerSyukur




                                             Naskah: Elly Simanjuntak Foto: Fikar Azmy


                                                                     erawal dari adanya kesulitan menemukan
                                                                     busana muslim untuk perempuan muda
                                                                     seusianya, nurani Ria Miranda kemudian
                                                            B bergejolak tak bisa berdiam diri dan
                                                            tertantang untuk mengeluti dunia fashion di lini ini. Saat
                                                            itu tahun 2005, dia mendapatkan kenyataan baju muslim
                                                            identik dengan ibu-ibu. Kebetulan dia senang menonton
                                                            fashion show di TV, lalu mencoba mix and match,
                                                            mengores berbagai desain busana muslim, hingga timbul
                                                            rasa penasaran mendalam. Setelah lulus SMA di Padang,
                                                            tanpa ragu Ria meminta izin orang tua untuk mengambil
                                                            sekolah fashion di Jakarta.
                                                              Namun, sayangnya ayah dan ibunya tidak
                                                            mengizinkan dengan alasan saat itu bisnis fashion
                                                            belum menjadi sesuatu yang menjanjikan. Ria kemudian
                                                            menempuh studi jurusan ekonomi di Universitas Andalas,
                                                            Sumatera Barat. “Setelah lulus ternyata saya masih
                                                            penasaran dan alhamdulillah restu pun mengalir dari
                                                            orang tua, saya merasa senang sekali. Kemudian saya
                                                            bekerja di media, sekaligus menjadi asisten perancang
                                                            busana,” ujar sang desainer & creative director Riamiranda
                                                            ini mengawali percakapan dengan Women’s Obsession.

                                                            TERJUN BERBISNIS FASHION MUSLIM

                                                            Seiring berjalannya waktu, perempuan kelahiran Padang,
                                                            15 Juli 1985 ini kemudian memberanikan diri untuk
                                                            membuat label sendiri bernama Shabby Chic by Ria
                                                            Miranda. Terinspirasi dari dunia interior yang tengah tren,
                                                            yaitu shabby chic style. Waktu itu dia belum percaya diri
                                                            untuk memakai nama sendiri. Dengan bersemangat Ria
                                                            berkata, “Saya mengambil benang merah desain yang
                                                            berkarakter feminin, classy, dan bernuansa pastel. Dari awal
                                                            saya memang suka mempercantik sosok perempuan lewat
                                                            busana. Dua tahun kemudian saya mencoba rebranding
                                                            dengan nama sendiri. Tak disangka kreasi saya ternyata
                                                            digemari.”




                                                                                                                       |  29
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34