Sensasi Japanese Fusion yang Tak Biasa

 

Menyambangi Kurune Resto & Bar yang terletak di kawasan Jl. Senopati, Jakarta ini, saat melihat tampilan luar restoran terkesan simple dan tidak besar. Namun, ketika pintu terbuka dan melangkah masuk, suasana seketika tampak begitu berbeda. Nuansa atmosfer restoran Tokyo yang modern bercampur unsur tradisional yang otentik menghampiri dan semangat bersantap pun menggelora. Apalagi, kita bisa makan di Sushi Bar atau meja dengan tempat duduk lebih leluasa di belakang Sushi Bar di lantai satu sambil melihat langsung sang executive chef Kurune Resto & Bar by Sumibi Group Yusuke Tsuchiya beraksi memasak mempersiapkan menu yang dipesan.

 

Kami pun memilih duduk di lantai satu sambil menunggu menu unggulan, seperti Baramundi, Foie Gras Agedashi Tofu, Zabuton, Ropongi, Sichimi Tuna Roll, dan Salmon Manggo Roll yang tengah dipersiapkan Chef Tsuchiya untuk Women’s Obsession.

 

 

BACA JUGA:

Caspar: Nuansa & Sajian yang Berbeda

Thai Food With a Twist ala Greyhound Cafe Menteng

 

“Restoran ini terdiri dari tiga lantai dan bagian paling bawah biasanya diisi oleh tamu-tamu dengan keluarga yang senang melihat kesibukan open kitchen kami dalam mempersiapkan makanan. Khususnya, di Jakarta memang belum ada restoran Jepang yang sebesar ini. Untuk para pasangan yang datang berdua lebih memilih di lantai dua yang memiliki sedikit privat tempat duduknya terpisah-pisah dari tamu lain. Sementara, untuk acara ulang tahun atau kantor maupun launching product bisa di lantai tiga. Spot-spot yang instagramble juga kami persiapkan, agar pengunjung bisa berfoto seru di sini,” ujar GM Kurune Resto & Bar Dede Yusuf Fadilah yang turut menemani kami malam itu. Agar tamu-tamu merasa betah bersantap di sini, dari hari kamis hingga minggu selalu ada live music hadir menemani mulai pukul 20.00 WIB hingga hingga restoran tutup.

        

Chef Tsuchiya kemudian mempersilahkan kami mencicipi satu per satu makanan yang khusus dimasak untuk kami. Sushi Sichimi Tuna yang terasa pas pedasnya di lidah dan Salmon Manggo nan lembut bercampur wijen hitam menjadi santapan pertama untuk dicoba bersama Unagi Cheese Dashimaki Tamago. Kemudian, Baramundi yang dipanggang dan diberi perasan lemon, garam, dan ponzu sauce tak henti-hentinya kami nikmati, karena daging ikannya terasa gurih alami sekaligus kaya akan Omega-3 dan berprotein tinggi.

 

 

“Kami memiliki 120 menu dan konsep makanannya lebih ke arah fusion food dan beragam makanan tersedia di sini. Semua menu dirancang dan diolah bisa masuk diterima ‘lidah’ orang Indonesia, Jepang, dan orang asing di luar Jepang. Paling sering dipesan adalah Roll Sushi, Nigiri, Sashimi, Charcoal Grills, Japanese Fresh Oyster, dan Signature Seafood: Baramundi. Seminggu dua kali oyster datang dari Jepang dan kami memang mesti hati-hati dalam menyimpannya di chiller, karena harus tetap fresh saat disajikan bersama chimicuri dan gariponsu sauce kepada para tamu. Begitupun, ikan Baramundi yang kami gunakan harus selalu fresh, sehingga terasa lezat saat disantap,” ungkap Chef Tsuchiya yang sebelumnya pernah bekerja di Jepang dan Cina ini dengan nada bersemangat.

                         

Tak lupa kami juga menyantap sashimi segar yang terdiri atas potongan ikan salmon, tuna, ikan ekor kuning, udang manis, dan scallop, dipadu shoyu, wasabi, dan irisan jahe merah. Sementara, Foie Gras Agedashi Tofu yang lembut terasa semakin gurih, karena ditambahkan hati angsa khas Prancis menghadirkan sensasi yang berbeda ketika dinikmati. 

 

 

Meskipun perut sudah terasa kenyang, Chef Tsuchiya masih menyuguhkan kami salah satu menu andalan Charcoal Grill, yaitu Zabuton, steak dari daging Australian Black Angus Striploin yang dibakar menggunakan cara tradisional dengan arang. Disiram dengan mushroom sauce kelezatan steak ini pun menjadi sempurna dan memiliki citra rasa tersendiri saat disantap.

 

Chef Tsuchiya

 

“Restoran kami dibuka awal April tahun lalu di tengah situasi pandemi belum mereda. Syukurlah sekarang restoran sudah bisa kembali normal beroperasi. Saya senang melihat suasana sudah ramai kembali dan orang-orang begitu antusias menikmati makanan dan minuman kami dengan leluasa baik saat lunch maupun dinner,” tambah Chef Tsuchiya yang sudah setahun bekerja di Kurune Resto & Bar ini.

 

 

Semakin malam restoran pun tampak kian ramai dipenuhi para pengunjung. Sebelum pulang, kami menutup makan malam dengan sajian minuman Grasshopper Ice Cream dan Boulevadier Coffee. Pengalaman kuliner kali ini tampaknya menjadi tak terlupakan dan pastinya kami akan rindu untuk kembali ke sini. Elly S | Foto: Fikar A