Sebagai bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, UOB Indonesia kembali menyelenggarakan kompetisi Painting of the Year (POY). Memasuki tahun ketiga belas, kompetisi tahunan yang berawal dari Singapura ini merupakan bentuk komitmen jangka panjang UOB terhadap seni di Tanah Air.
Peluncuran kompetisi tersebut diadakan di UOB Plaza pada Kamis (5/5/2023). Sonny Samuel selaku Managing Director, Head of Global Markets UOB Indonesia, berharap ajang ini dapat menumbuhkan apreasiasi serta memberikan kesempatan bagi perupa Indonesia untuk bertumbuh dan memperdalam bakat serta potensi mereka, agar menjadi inspirasi bagi generasi perupa Indonesia berikutnya.
BACA JUGA:
Padukan Seni dan Virtual Reality
Visi Kreatif dan Independen Pameran Seni Ireland’s Eye
Maya Rizano, Head of Strategic Communications and Brand, UOB Indonesia, mengatakan, “Di UOB Indonesia, kami percaya bahwa seni membantu memperkaya kehidupan dan memperkuat ikatan masyarakat yang merupakan pilar utama program tanggung jawab sosial perusahaan Bank. Melalui kompetisi UOB POY, kami berharap dapat menumbuhkan apresiasi dan pemahaman seni yang lebih besar, sekaligus menyediakan wadah bagi seniman Indonesia untuk menunjukkan bakat dan semangat mereka terhadap seni.”
Bersamaan dengan itu, UOB Indonesia juga menggelar sesi diskusi bertajuk “Indonesian artists’ readiness to embrace opportunities in ASEAN” bersama pakar seni terkemuka dan seniman. Diskusi ini bertujuan untuk mendorong perupa yang memiliki aspirasi internasional untuk memperluas wawasan mereka melalui komunitas seni global dan mengeksplorasi berbagai pandangan kreatif yang beragam, termasuk budaya urban, sejarah dan tradisi.
Diskusi tersebut menghadirkan tiga dewan juri, yakni Melati Suryodarmo, Agung Hujatnika, Kurator Independen dan Dosen Institut Teknologi Bandung, dan Heri Pemad, Creative Director Sarinah Art District Jakarta dan pendiri Art Bali dan Art Jog. Hadir pula Farhan Siki, pemenang UOB Painting of the Year 2022 (Indonesia), Kategori Perupa Profesional, dan Meliantha Muliawan, yang memenangkan penghargaan sama pada tahun 2021.
Kedua pemenang tersebut berbagi pengalaman mereka tentang bagaimana kompetisi UOB POY berperan penting dalam memberikan kesempatan dalam mencapai peluang di ASEAN. Farhan sendiri dapat mengadakan pameran tunggal internasional pertamanya di Linda Galerry, Singapura pada Desember 2022 setelah memenangkan kompetisi.
BACA JUGA:
Dari Dunia Serangga Papermoon Puppet Theatre Bawa Isu Lingkungan dalam Helateater 2023
Sementara Meliantha Muliawan juga telah menjalani proses seleksi yang ketat dan memenuhi persyaratan untuk ikut serta dalam residensi di Museum Seni Asia Fukuoka di Jepang, yang akan dimulai pada Mei 2023.
UOB Indonesia pun meningkatkan hadiah uang untuk pemenang Most Promising Artist of the Year 2023 sebesar Rp55 juta. Terbagi menjadi dua kategori, yakni establish dan emerging artist, Maya mengatakan tidak ada target peserta maupun tema khusus. Jadi siapa pun bisa mengikuti kompetisi yang dimulai dari 4 Mei hingga 15 Agustus 2023 ini.
Pemenang penghargaan 13th UOB POY (Indonesia) akan diumumkan pada acara penghargaan 10 Oktober 2023 dan akan bersaing dengan pemenang dari Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam untuk memperebutkan penghargaan UOB Southeast Asian Painting of the Year yang diumumkan pada 8 November 2023 mendatang di Victoria Theatre, Singapura.