Mengangkat tema Kebangkitan UKM Perempuan Indonesia: Menguatkan Kinerja Bisnis UKM Dengan Belajar Trend & Ilmu Baru, Indonesia Women Conference (IWC) 2023 dimulai di Jakarta pada Selasa (11/7/2023) lalu. Program tahunan dari Femina Media ini merupakan bagian dari pengembangan Komunitas Wanita Wirausaha atau pemilik usaha kecil dan menengah yang dijangkau secara mutiplatform sejak 2007.
Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia, melalui perwakilannya menyampaikan bahwa Kementerian Koperasi dan UKM berusaha meningkatkan kesetaraan dan kesejahteraan perempuan melalui kebijakan yang ramah gender, untuk membangun ekosistem yang mendukung kewirausahaan perempuan.
BACA JUGA:
Sajikan Keju dari Susu Sapi New Zealand yang #BerasaBedanya
Kemendag Ajak Para Pemangku Kepentingan Tingkatkan Angka Ekspor
Menurut data BPS tahun 2021, perempuan mengelola 64,5% dari total UMKM di Indonesia atau sekitar 37 juta UMKM dengan proyeksi di tahun 2025 memiliki total nilai sebesar US$135 miliar. Ini artinya perempuan di Indonesia, khususnya womenpreneur atau para pemilik usaha, memiliki peran yang strategis terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Sayangnya, potensi UKM ini masih belum diikuti oleh kinerja yang maksimal dengan berbagai alasannya, sehingga usaha UKM perempuan sulit naik kelas. Untuk itu, IWC 2023 menyoroti empat topik, yakni Konsumen Gen Z Punya Cerita, Pasar Muslim Kelas Menengah, Booming Bisnis Reseller dan Masa Depan Bisnis Artisan.
Pada panel pertama, yang mengangkat tema Perempuan Tangguh Pemimpin Usaha, hadir empat perempuan hebat. Antara lain Arini Subianto (Presiden Direktur PT Persada Capital investama), Suci Arumsari (Co-Founder dan President Director Alodokter), Melia Winata (Co-Founder dan CMO Du Anyam), Melfrida Gultom (Deputy Head of Consumer Banking Group Indonesia, PT Bank DBS Indonesia).
Pentingnya bisnis memahami karakter Gen Z diangkat sebagai tema pada diskusi panel kedua. Hadir tiga pembicara, antara lain, Dian Fiona (Co-Founder Jiniso), Lizzie Parra (Founder & CMO BLP Beauty), Sylvia Surya, Co- Founder Kopi Soe. Dian menyampaikan, di Jiniso, dia ditantang terus kreatif dalam berkomunikasi dengan Gen Z, karena karakter gen z yang cepat bosan. “Bisnis harus konsisten dalam inovasi dan kreasi,” ujarnya.
BACA JUGA:
Majelis Lucu Indonesia Luncurkan Lucuflix
Sajikan Festival Beratmosfer Nostalgia
Lizzie mengungkap hal menarik bahwa Gen Z adalah generasi yang tidak percaya pada KOL (key opinion leader) atau selebriti. Mereka lebih percaya pada opini teman-temannya. “Mereka tertarik memakai suatu produk, karena banyak temannya yang pakai, bukan artis. Banyak beauty brand sekarang punya komunitas. Sesama komunitas biasanya saling meracuni,” kata Lizzie.
Sylvia menambahkan perspektif yang berbeda. Menurutnya, Gen Z sangat suka diajak terlibat. “Dengan sering-sering minta pendapat dari audiens atau follower itu akan membangun sense of belonging mereka. Mereka akan merasa bagian dari brand tersebut.”
Acara berlangsung hibrid pada Selasa-Rabu, 11-12 Juli 2023, pukul 09.30-17.00. Dengan 4 panel konferensi, 6 Kelas Inspirasi dan 1 Kelas Mentoring Keuangan bisnis. Tampil sekitar 30 pembicara yang terdiri dari para perempuan wirausaha sukses dan para pembicara ahli dalam bidang management, komunikasi dan pemasaran. Diselenggarakan secara luring di Multifuction hall 2nd floor Plaza Indonesia Jakarta, acara selama dua hari ini juga diadakan secara daring via zoom webinar.