Markoding (Yayasan Daya Kreasi Anak Bangsa), Yayasan Dian Sastrowardoyo, dan Magnifique Indonesia berkolaborasi meluncurkan program ‘Perempuan Inovasi 2023’. Tujuan program ini dibuat adalah untuk meningkatkan kesadaran pentingnya peran perempuan dalam dunia inovasi dan teknologi. Tidak hanya itu, diharapkan dengan adanya program ini juga dapat meningkatkan kesadaran terkait isu kesetaraan gender di lingkungan sekitar.
Amanda Simandjuntak selaku Co-founder & CEO Markoding mengungkapkan, “Tidak ada batasan untuk berinovasi. Melalui program ini, kami mengajak setiap perempuan yang mau mengukir prestasi melalui inovasi kreatif. Program Perempuan Inovasi 2023 diharapkan tidak hanya memberikan peluang, tetapi juga mengukuhkan kolaborasi untuk menginspirasi dan mewujudkan potensi luar biasa yang dimiliki setiap perempuan sebagai agen perubahan dan pendorong kesetaraan gender.”
Baca Juga:
Koleksi Kolaborasi UNIQLO: C Diluncurkan Serentak
Koleksi Peralatan Dapur Tabberas IKEA Terinspirasi Gerakan Mengolah Limbah Makanan
Pada era digital seperti saat ini bidang Sains, Teknologi, Engineering, Teknik, dan Matematika (STEM) memiliki peranan penting yang berpengaruh pada kehidupan banyak orang. Sayangnya, tingkat partisipasi perempuan di bidang STEM tidak sepesat digitalisasi di Indonesia. Boston Consulting Group (2020) melaporkan hanya sekitar 22% dari perempuan bekerja di bidang teknologi.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi perempuan di bidang STEM adalah kurangnya representasi. Stereotip gender yang berhubungan dengan kemampuan dan minat dalam bidang STEM juga dapat menghambat perkembangan karier perempuan di bidang ini.
Tidak hanya di Indonesia, menurut data The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) di kawasan Asia Pasifik, sebanyak 45% perempuan percaya bahwa pekerjaan di bidang STEM tidak sesuai dengannya. Sekitar 50% perempuan lainnya kurang tertarik berkarir di bidang ini, karena sentimen dominasi kaum laki-laki.
Ketika perempuan mendapatkan ruang untuk berinovasi, mereka tidak hanya mengubah diri mereka sendiri, tetapi mengubah dunia di sekitar mereka. Program Perempuan Inovasi 2023 adalah panggilan bagi semua perempuan untuk menjadi role model bagi generasi mendatang.
“Kami berharap para perempuan memperoleh solusi terkait isu perempuan dan teknologi serta gender yang sering kali menjadi penghalang untuk memaksimalkan kemampuan mereka di ranah profesional,” ungkap Dian Sastrowardoyo selaku founder Yayasan Dian Sastrowardoyo.
Perempuan Inovasi pun digagas untuk membantu para perempuan muda Indonesia mengembangkan potensi melalui berbagai program kolaborasi dan pelatihan di bidang teknologi digital, kewirausahaan sosial, lingkungan dan literasi. Misi gerakan ini adalah membangun generasi perempuan Indonesia yang berdaya, berinovasi, berkontribusi, dan berdampak bagi bangsa. Hal ini juga sejalan dengan kebutuhan jumlah talenta digital di Indonesia menurut World Bank (2019), yakni sebesar 9 juta jiwa pada tahun 2030.
Melalui program Perempuan Inovasi 2023, peserta mendapatkan kesempatan untuk dibekali dengan keterampilan relevan dengan industri untuk mengembangkan inovasi. Sehingga mereka bisa memecahkan masalah terkait gender di lingkungan sekitar mereka, seperti kekerasan terhadap perempuan, pelecehan seksual, perkawinan anak, dan kesetaraan gender secara gratis.
Pada tahun 2022, program ini didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia dan telah melatih 4.122 peserta (83,3% perempuan) dan 777 guru (81,7% perempuan) dari 742 sekolah di 27 provinsi di Indonesia. Melalui inisiatif ini, para peserta meluncurkan 537 proyek inovasi digital dalam bentuk website, aplikasi, dan game.