Dipercaya sebagai salah satu leader, Neny Asriany selalu mengutamakan tiga hal dalam kesehariannya memimpin tim, yakni 3H (head, heart, hand). Baginya, menjadi seorang pimpinan harus mempunyai arah strategi yang jelas (head), tapi juga harus bicara dan bekerja menggunakan hati (heart) dan tentu dengan cara masing-masing. Selain itu, seorang pemimpin juga harus memiliki personal touch kepada tim di bawahnya dan mau turun langsung ke lapangan (hand).
“Keberhasilan suatu tim itu, karena kerja keras semua tim yang ada di bawahnya. Sehingga para leader ini harus bisa memberdayakan orang di bawah kepemimpinannya. Dia harus bisa memastikan timnya memiliki produktivitas yang tinggi. Tidak bisa sendirian, target juga bisa tidak tercapai. Itulah yang saya tekankan, bahwa sebagai leader harus bisa memastikan empowerment. Meski begitu kita juga harus memberikan contoh yang baik, jangan hanya memerintahkan saja,” tuturnya kepada Women’s Obsession di sela kesibukannya.
Baca Juga:
Kepedulian yang Tinggi Terhadap Masyarakat
Berkat keuletannya memimpin tim, BNI Life berhasil mencatatkan kinerja positif. Pada semester pertama tahun 2023, GWP (Gross Written Premium) berhasil dibukukan sebesar Rp2,4 triliun. Selain itu, pendapatan dari investasi tercatat sebesar Rp853 miliar atau tumbuh 51,9% yoy. Sementara, laba bersih yang sukses dicatatkan pada semester pertama 2023 mencapai Rp100,29 miliar atau meningkat sebesar 12,3% yoy dari periode yang sama pada 2022, yakni sebesar Rp89,3 miliar.
Tidak hanya membawa perusahaan mencatatkan kinerja positif, Neny juga terus berusaha meningkatkan pelayanan terhadap para nasabah, agar bisa mendapatkan customers experience yang memuaskan. Berbagai inovasi pun dihadirkan untuk memudahkan nasabah. Salah satunya adalah peluncuran layanan digital ‘BNI Life Digital Policy Owner Services (bPos)’ yang merupakan solusi layanan administrasi polis digital dari hulu ke hilir dan dapat diakses melalui website. Layanan ini dibuatkan untuk memudahkan nasabah melakukan perubahan-perubahan data maupun polisnya.
Melalui layanan bPos nasabah dapat mengajukan transaksi online yang terintegrasi dengan core system, antara lain perubahan data, penarikan dana sebagian, pemulihan polis, cuti premi, pinjaman polis, dan top up premi. Nasabah dapat pula mengetahui status transaksi yang sedang diajukan dan informasi polis. Selain itu, ada pula layanan DG Claim yang membuat nasabah tidak perlu repot-repot membawa berkas dan datang ke kantor cabang untuk bisa mengklaim asuransi. Dengan menggunakan layanan digital ini, nasabah cukup mengunggah berkas dan akan langsung diproses secara digital.
“Layanan digital ini ternyata sangat diminati, karena paling mudah dan tidak perlu datang ke cabangnya BNI Life. Hanya mengajukan langsung melalui digital. Inovasi yang dibuat untuk proses bisnis saat pandemi dalam hal meningkatkan customers experience ternyata bisa berjalan hingga sekarang, karena nasabah puas dan pelayanannya cepat. Proses klaim mudah dan cepat otomatis membuat customers experience juga bagus. Jika customers experience bagus bisa menjadikan hal ini promosi dari mulut ke mulut,” tuturnya bersemangat.
Di sisi lain, Neny menilai bahwa saat ini masyarakat cenderung mencari asuransi yang tidak hanya memberikan manfaat saat pemiliknya meninggal dunia, tapi juga asuransi yang memberikan manfaat hidup. Jika sebelumnya asuransi hanya erat kaitannya dengan proteksi jiwa yang manfaatnya saat kematian, maka saat ini masyarakat cenderung mencari asuransi yang memberikan manfaat sepanjang kehidupan mereka. Kesadaran masyarakat akan proteksi kesehatan dirasakannya mulai terjadi sejak pandemi.
“Ada produk yang bisa meng-cover sepanjang hidup, ada juga yang terbatas pada jangka waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan nasabah. Tetapi sejak pandemi, karena kesadaran akan kesehatan semakin meningkat, mulai bermunculan kebutuhan orang akan asuransi kesehatan. Ini adalah pasar untuk lini asuransi khususnya asuransi jiwa dalam memberikan produk-produk asuransi kesehatan,” tutupnya. Indah | Foto: Fikar Azmy