Reborn dan Berkarya Sesuai Kebutuhan Pelanggan

Nina Nugroho, Designer & CEO Nina Nugroho International

 

Terus memperbaiki diri dan mengikuti situasi pasar modest fashion di Tanah Air sesuai kebutuhan pelanggan menjadi konsep baru sang desainer Nina Nugroho dalam berkarya pasca pandemi Covid-19. CEO Nina Nugroho International ini merasa bersyukur bisnisnya tetap bisa eksis di tengah pandemi, namun ke depannya dia tetap mawas diri terus melakukan perubahan dan tetap menjalin hubungan baik dengan para pelanggan setia busananya.

 

Tak terasa enam tahun sudah dia berkarya untuk bangsa di ranah modest fashion untuk profesional Muslimah. “Seiring berjalannya waktu kami terus berproses dan kini memasuki fase Reborn atau lahir kembali, setelah melakukan riset dan mendengarkan masukan dari klien-klien kami. Nina Nugroho kembali lagi ke track konsep awal kami. Yaitu, brand busana muslimah untuk para pekerja, menemani profesional muslimah di segmen kelas menengah, dan termasuk juga untuk para pekerja mapan dengan tingkat pendidikan yang baik,” ungkap istri dari Indrawan Nugroho ini kepada Women’s Obsession.

 

Sementara, untuk kategori busananya dibagi menjadi tiga bagian. Pertama, adalah Comfort, busana kerja untuk para profesional perempuan yang senantiasa bergerak dinamis, seperti di industri kreatif. Dengan kesederhanaan dan kenyamanan busana berdesain timeless yang membantu mereka ‘melompat’ dari satu meeting ke meeting lain dengan penuh percaya diri.

 

BACA JUGA:

Optimis Perekonomian Indonesia akan Terus Melaju

Wujudkan Perusahaan Energi Berkelas Dunia

 

Kedua, Confidence, ditujukan bagi profesional perempuan yang pola kerjanya lebih konsisten, seperti di ruangan kantor atau meeting. Desain busananya menujukkan kompetensi dan karakter kuat, sehingga membuat mereka siap menjawab setiap tantangan dan ‘terbang lebih tinggi’.

 

Lalu, ketiga adalah Couture, busana kerja bagi profesional yang kerap menghadiri pertemuan dan meeting penting di hotel berbintang atau harus ke luar negeri menjadi pembicara dan menjadi pusat perhatian. Busananya menggunakan bahan mewah eksklusif dengan sentuhan batik yang unik, dirancang khusus untuk tampil istimewa. Jadi, masing-masing memang berbeda, dari segi bahan maupun warna dan tergantung dari aktivitasnya masing-masing.

 

Nina melanjutkan, “Selain itu, kita juga melakukan kolaborasi dengan banyak pihak dan lebih berfokus bekerjasama dengan organisasi-organisasi profesi, agar upaya branding langsung tepat ke sasaran. Seperti beberapa waktu lalu kami berkolaborasi mengadakan fashion show di sela-sela rangkaian acara Rapat Kerja Nasional dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia di Solo beberapa waktu lalu.”

 

 

Tahun ini Nina Nugroho juga banyak berkolaborasi dengan Kadin Indonesia untuk memperkenalkan karyanya ke negara-negara sahabat. Bahkan, sewaktu Kerajaan Arab Saudi ke Jakarta untuk membuka peluang bisnis di Arab Saudi, Nina Nugroho juga menjadi salah satu yang diundang, berkomunikasi secara langsung melalui Kadin Indonesia.

 

“Kami juga diajak Indonesian Halal Lifestyle Center (IHLC) untuk berpartisipasi dalam ajang modest fashion show di acara Halal Beyond Borders 2023 bersama desainer lainnya di Uzbekistan. Kemudian, tahun lalu di bulan September koleksi busana muslim bertema Caruban memakai batik Cirebon dihadirkan dalam peragaan busana Front Row Paris 2022 di Bateu Chansonnier Port Debilly dan La Galerie Bourbon, Paris, Prancis,” lanjut Nina dengan nada bersemangat.

 

Sementara, untuk eksplorasi busana kerja Nina Nugroho dibagi dalam beberapa koleksi unik dengan tema yang berbeda-beda dan kali ini untuk koleksi couture lebih memilih tema Ancient Cities. Dia berkata, “Setelah mengeluarkan tema Morocco dan Samarkand, dalam waktu dekat kami akan me-launching koleksi couture dengan tema Egypt. Nuansa warna, arsitektur, dan garis-garis bangunan bersejarah Mesir Kuno ini menjadi inspirasi saya dalam berkarya, sehingga koleksi busana saya tidak membosankan dan selalu ada sesuatu kejutan baru saya persembahkan untuk para pencinta busana Nina Nugroho.”

 

BACA JUGA:

Pelopor Technology Firm

Jadikan Kepedulian dan Konsistensi Sebagai Kunci Keberhasilan

 

Selain itu, dia juga tengah disibukkan dengan kegiatan membina UMKM di Bekasi yang pemerintah kotanya sudah lebih menyadari pentingnya branding kota melalui fashion. “Salah satunya adalah dengan menggelar Bekasi City Fashion Movement. Berisi beragam kegiatan, termasuk fashion show, diskusi publik, lomba model, pameran UMKM, dan acara eksebisi lainnya,” papar perempuan kelahiran Cirebon 21 September 1983 ini.

 

Selama ini upaya dari pemerintah untuk mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia sudah banyak dilakukan. Founder #gerakanakuberdaya ini berharap bisa bersinergi bersama pemerintah, desainer busana muslim, organisasi mode, dan lainnya membuat satu program yang menggemparkan dunia, sebagai ajang unjuk gigi bahwa Indonesia mampu menjadi kiblat modest fashion dunia. Adanya satu proyek besar dengan misi, visi, dan tujuan yang sama serta fokus berkolaborasi antara pihak swasta dan pemerintah, cita-cita besar ini pun bukan hal yang mustahil bisa segera terwujud.