Dunia perfilman Indonesia makin menunjukkan eksistensinya dengan tayang di Busan International Film Festival (BIFF). Ada belasan judul film panjang, film pendek, dan serial yang akan ikut berkompetisi dan tayang di berbagai program. Di antara belasan judul tersebut, berikut beberapa film yang ikut tampil di Busan International Film Festival.
Perempuan Tanah Jahanam
Dirilis pada tahun 2019, film yang disutradarai Joko Anwar ini menjadi salah satu film panjang yang ditayangkan di Busan International Film Festival. Sukses meraih berbagai penghargaan, Perempuan Tanah Jahanam tidak hanya menyajikan kisah horor tapi juga memasukkan unsur budaya yang sangat kental di Indonesia.
Baca Juga:
Peperangan Antara Manusia dan Artificial Intelligence
Ada Gurita di Koleksi Genderless Aquatic Isshu x Alegeor
Perempuan Tanah Jahanam mengisahkan perjuangan dua orang sahabat, yakni Maya (Tara Basro) dan Dini (Marissa Anita) yang sama-sama hidup sebatang kara. Saat tengah membutuhkan uang, Maya mendapat informasi bahwa dirinya mungkin memiliki warisan yang ditinggalkan oleh keluarga di desa asalnya.
Tanpa mengetahui bahaya yang ada di desa tersebut, keduanya nekat kembali ke sana hanya untuk menemukan sebuah rumah besar yang terbengkalai. Tidak hanya itu, keadaan di desa pun sangat janggal, karena begitu banyak pusara anak-anak. Sedikit demi sedikit mengetahui kebenaran di desanya, Maya pun harus berjuang untuk bertahan hidup dan keluar dari desa tersebut.
Gadis Kretek
Gadis Kretek merupakan serial yang diproduksi Netflix bersama BASE Entertainment. Diperankan oleh Dian Sastro, dua episode pertama serial ini akan diputar dalam program ‘On Screen’ dan Gadis Kretek menjadi satu-satunya tayangan Indonesia yang diputar di program ini.
Terdiri dari lima episode, serial ini mengisahkan Dasiyah (Dian Sastrowardoyo), perempuan yang gemar meracik saus rokok kretek dan menjalin cinta dengan Soeraja (Ario Bayu). Sayangnya, mereka terseret peristiwa besar dalam sejarah Indonesia. Berpuluh-puluh tahun kemudian, perjumpaan anak Soeraja yang bernama Lebas (Arya Saloka) dengan Arum (Putri Marino) membawa mereka mengarungi perjalanan mengungkap masa lalu dan rahasia yang selama ini dipendam.
Laut Memanggilku
Pernah dinobatkan oleh Piala Citra sebagai Cerita Film Pendek Terbaik pada tahun 2021, Laut Memanggilku menjadi salah satu film pendek yang tayang di Busan International Film Festival. Film karya Tumpal Tampubolon ini diproduksi dengan menggandeng aktor anak-anak dari Sanggar Anak Harapan dan dibuat di sebuah kampung pinggir laut di wilayah Tangerang.
Laut Memanggilku berkisah tentang Sura (Muhammad Umar), seorang anak nelayan yang hidup sebatang kara. Suatu hari dia menemukan sebuah boneka perempuan di pantai. Dia pun membawa boneka tersebut ke rumah dan menjadikannya sebagai teman dan pengganti orangtuanya. Sayangnya, kebahagiaan kecil Sura atas kehadiran boneka itu terancam oleh Argo (Dikky Takiyudin), yang ingin merebut boneka itu dari tangan Sura.