Mengusung tema 'Buhul', tahun ini Madani International Film Festival (Madani IFF) menampilkan 75 film dari 26 negara terpilih. Memiliki makna ikatan atau solidaritas, Madani IFF ingin mengajak seluruh peserta dan penonton untuk kembali memperkuat hubungan antar sesama manusia, dengan Tuhan, serta dengan alam semesta.
Salah satu yang menarik dalam gelaran kali ini adalah perayaan setengah abad pembawa Christine Hakim, yang dikemas dalam 'Diskusi Retrospeksi: 50 Tahun Berkarya Christine Hakim: Jiwa Peran Film Indonesia'.
Baca Juga:
Pengalaman Unik Peluncuran Outlet ADLV Perdana di PIK Avenue
Selebrasi Lintas Generasi JFW 2024 Memajukan Industri Mode Tanah Air
Selama lima dekade, legenda perfilman Indonesia ini telah memberikan sumbangsih yang begitu besar. Melalui lebih dari 50 film yang dibintanginya, Christine Hakim telah memberikan warna dan energi bagi kemajuan ekosistem industri film Tanah Air.
Dalam acara ini, Christine Hakim hadir sebagai pembicara utama. Diskusi ini menjadi bagian dari sebuah perayaan yang membawa pengunjung untuk tidak hanya melihat peta sejarah perfilman Indonesia melalui karya-karyanya, tetapi juga menyaksikan Indonesia dari pengalaman berkarya dan diri Christine Hakim.
Pada perayaan ini, para pengunjung festival berkesempatan untuk kembali menjadi Saksi perjalanan karier Christine Hakim melalui tiga film ikonik yang telah dipilih secara khusus dan akan diputar selama festival berlangsung. Film-film tersebut adalah Tjoet Nja Dhien, Di Balik Kelambu, dan Daun Di Atas Bantal.
Tidak sendiri, festival film tahunan ini juga didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, bersama dengan Dewan Kesenian Jakarta.