Dibuka oleh suasana menegangkan di rumah sakit, Lebas (Arya Saloka) diminta sang ayah, Soeraya, untuk mencari seorang perempuan bernama Jeng Yah (Dian Sastrowardoyo). Berbekal sebuah foto tua dan beberapa lembar surat usang, Lebas kembali ke kota M yang kemudian mempertemukannya dengan Arum (Putri Marino) dengan kisahnya yang tak kalah misterius.
Setelah tayang perdana di Busan International Film Festival, serial Gadis Kretek akhirnya mulai diputar di layanan streaming Netflix pada Kamis (2/11/2023). Serial yang disutradarai Kamila Andini dan Ifa Isfansyah ini terdiri dari lima episode yang diangkat dari novel berjudul serupa karya Ratih Kumala.
BACA JUGA:
Kemendikbudristek Rilis Drama Audio ‘Misteri Nusantara’ Sandiwara Sastra Musim Kedua
Di Ambang Kematian: Kisah Nyata Anak Korban Pesugihan
Butuh waktu hampir dua tahun hingga film ini dapat selesai dan bisa ditonton oleh para penikmat film di Tanah Air. Di balik keseruan jalan cerita, ternyata film ini memberi tantangan tersendiri bagi para pemainnya.
1. Perankan Dasiyah, Dian Sastrowardoyo jadi anti-sosial
Untuk menyelami karakter Dasiyah, Dian melakukan berbagai pendekatan dengan sangat terinci dan dibimbing oleh aktor Rukman Rosadi yang menjadi pelatih akting para pemeran Gadis Kretek. Dia bercerita bahwa selama enam bulan sengaja mengurangi sosialisasi untuk mendalami karakter. Dia juga rehat dari olahraga favoritnya, seperti lari dan tenis, karena kebiasaan tersebut jauh berbeda dengan kebanyakan perempuan di tahun 1960-an.
“Saya juga berhenti mendengar musik modern dan hanya mendengarkan gamelan dan musik klasik. Di sini saya jadi belajar banget bahwa sebagai aktor we serve the character. Kami harus ikhlas dan pasrah menyerahkan diri ke dalam karakter,” terangnya.
2. Mudahnya Ario Bayu jatuh cinta
Ingin melakoni perannya sebagai Soeraja yang dihadapkan pada dilema antara ambisi dan cinta dengan presisi, Ario kerap memperhatikan Dian. Menurutnya Dian adalah orang yang sangat mendetail, sampai membuat jurnal yang komprehensif tentang perjalanan Dasiyah.
“Dia betul-betul ingin mendalami ini dengan sangat serius. Kemudian Dian sebagaimana karakter pribadinya, she is amazing. Sangat mudah bagi saya untuk memainkan Soeraja yang jatuh hati pada Dasiyah. Setiap hari [ketika syuting] saya cukup melihat Dian dan menimbang-nimbang ingin jatuh cinta pada sisi dia yang mana,” ujar Ario.
3. Belajar pandangan, Arya Saloka tinggalkan karakter lamanya
Dikenal dengan karakternya dalam salah satu sinetron populer, Arya mengaku cukup kesulitan meninggalkan tokoh tersebut. “Saking melekatnya peran itu, tantangannya dalam serial ini adalah bagaimana saya bisa menciptakan, menghidupkan manusia baru di sini. Saya bahkan sering meminta les tambahan pada Mas Rossa saat yang lain sudah pulang,” tutur Arya.
Salah satu yang dipelajarinya adalah cara pandang ketika melihat seseorang. Jika sebelumnya berperan sebagai eksekutif muda berkharisma, kini dia harus memerankan Lebas, anak bungsu yang tidak bisa diandalkan dan pemberontak.
BACA JUGA:
Deretan Film Tanah Air Di Busan International Film Festival
Peperangan Antara Manusia dan Artificial Intelligence
4. Latar Mendetail Bikin Nostalgia
Salah satu daya tarik yang menonjol dari Gadis Kretek adalah mampu membawa penonton melintasi waktu ke tahun 1960-an. Latar hingga properti yang diwujudkan dengan amat mendetail berhasil menghadirkan kota M dan hiruk-pikuk usaha kretek pada saat itu. Lebih dari 100 set dibangun di 20 lokasi, dengan fokus pada 16 set utama.
5. Duet Perdana Ifa Isfansyah & Kamila Andini
Serial yang diangkat dari novel laris karya Ratih Kumala ini menjadi pengalaman pertama bagi pasangan Kamila Andini dan Ifa Isfansyah berbagi topi sutradara dalam sebuah proyek. Pendekatan keduanya dalam bekerja saling melengkapi dari sisi cerita, sinematografi, hingga naskah dan detail karakter.
“Dalam proses kolaborasi ini kami saling membutuhkan. Misalnya bagaimana melihat sebuah karakter, Dini membutuhkan perspektif saya dan begitu juga sebaliknya. Ini jadi proses kreatif yang baru untuk kami, dan kami berharap ini kolaborasi kami yang bisa membanggakan kita semua,” ujar Ifa.
Kamila Andini bercerita tentang karakter Dasiyah (Jeng Yah) yang membuatnya terpikat, “Saat membaca novel yang luar biasa ini, saya sangat terpukau, salah satunya oleh karakter Jeng Yah. Saat ini akan diadaptasi menjadi serial, satu hal yang ingin saya lihat adalah semangat dari karakter Jeng Yah, yang saya lihat sebagai perempuan yang lebih maju dari zamannya tapi juga mengalami begitu banyak perjalanan dan kejadian.”
Gadis Kretek menyatukan para pemain papan atas, seperti Dian Sastrowardoyo, Ario Bayu, Putri Marino, Sha Ine Febriyanti, Rukman Rosadi, dan Tutie Kirana. Para pemeran melakukan berbagai persiapan panjang untuk mendalami karakternya. (Nur A | Dok. Netflix)