Memperingati hari jadinya yang ke-15, Perkumpulan Cita Tenun Indonesia menggelar sebuah rangkaian acara bertajuk Langgam 15: Lima Belas Tahun Cita Tenun Indonesia untuk Negeri. Bertempat di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, acara ini didukung The Dharmawangsa, BSI Prioritas, Asiana, Reethau, Buttonscarves Beauty, dan Dialogue Communications.
Rangkaian acara diawali penyerahan wujud apresiasi CTI kepada para mitra kerja. Penghargaan berupa sertifikat, plakat, dan trofi diberikan kepada institusi pendukung, mitra desainer (desainer tekstil, produk, interior dan fashion), dan tenaga ahli (pewarnaan, struktur tenun, sosiolog, motivator serta evaluator).
BACA JUGA:
IN2MF 2023 Dorong Percepatan Indonesia Sebagai Pusat Modest Fashion Dunia
Titik Temu Koleksi Kolaborasi Perdana Hian Tjen dan Josephine Anni
Program dilanjutkan dengan pemutaran film pendek karya Nia Dinata yang menampilkan para perajin binaan, pengurus dan pendiri, serta mitra kerja pendukung. Acara turut dimeriahkan dengan peragaan busana 15 desainer mode dengan menggunakan 15 jenis kain Tenun hasil program pembinaan dan pengembangan CTI dari beberapa daerah di berbagai penjuru Indonesia.
Sepanjang tahun 2023, Cita Tenun Indonesia menjalin sejumlah kolaborasi pula. Di antaranya dengan Sejauh Mata Memandang dalam tajuk Rona dan ohmmbybai lewat Pelesir. Kolaborasi juga diadakan bersama Hendra Kusuma menggarap instalasi FUTURE/CULTURE yang dipamerkan pada IDBYTE Art + Fashion 2023 di Pacific Place. Tak ketinggalan kerja sama lanjutan dengan Jakarta Fashion and Food Festival (JF3) untuk presentasi Jalinan Lungsi Pakan 2023.
Dalam bidang pelatihan dan pengembangan, tahun ini CTI tengah melangsungkan kegiatan pembinaan daerah baru di Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatra Utara dan Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung.
Pada Maret 2023, CTI juga berhasil memperoleh lisensi resmi dari BNSP untuk Lembaga Sertifikasi Profesi Tenun Indonesia. LSP Tenun Indonesia merupakan bentuk pemberdayaan perajin di tingkat lanjutan. LSP Tenun Indonesia memiliki 4 skema besar sertifikasi, yaitu Penenunan, Pewarnaan, Pemotifan dan Pengelolaan.
BACA JUGA:
Bigissimo Bawakan Koleksi Plus Size di Panggung JFW 2024
Angkat Wastra Nusantara di Modest Fashion
“Empat skema besar LSP Tenun Indonesia dan program-program CTI –termasuk pewarnaan alam di dalamnya– membuat kami bergerak dalam ranah sustainable fashion,” tutur Okke Hatta Rajasa, Ketua Cita Tenun Indonesia sekaligus Pembina Yayasan Lembaga Sertifikasi Profesi Tenun Indonesia.
Dia juga menambahkan, “Konsep mode berkesinambungan yang gencar disuarakan oleh berbagai instansi mode modern pada beberapa tahun terakhir ini telah kami jalani sejak berdirinya Cita Tenun Indonesia di tahun 2008 hingga saat ini.”