Riset dan Inovasi, Kunci Keberhasilan Produk Kecantikan L’Oréal

Fakta menunjukkan bahwa sejalan dengan tren global, konsumen Indonesia semakin memperhatikan kandungan produk dalam memilih produk kecantikan. Menurut survei JakPat 2024, formula produk menjadi salah satu alasan utama dalam menentukan pilihan, mengungguli pertimbangan harga. Selain itu, laporan dari Insight Factory by SOCO mengungkapkan bahwa 77% konsumen di Indonesia membaca ulasan produk sebelum membeli, menunjukkan pentingnya transparansi dan bukti ilmiah dalam memenuhi harapan konsumen modern.

 

Melanie Masriel, Chief of Corporate Affairs, Engagement, and Sustainability di L’Oréal Indonesia, menekankan pentingnya kecantikan yang tidak hanya berfokus pada penampilan, tetapi juga bagaimana kecantikan dapat membuat seseorang merasa lebih baik dan percaya diri. Kecantikan telah menjadi bagian penting dari keseharian, mulai dari saat bangun hingga mengakhiri hari. Menurutnya, beauty tidak hanya soal estetika, tapi juga kenyamanan dan ekspresi diri yang didukung oleh sains untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin beragam.

 

Melanie menyatakan bahwa inovasi di L’Oréal selalu berakar pada sains. "Produk kecantikan harus memenuhi standar ilmiah yang ketat, karena setiap inovasi melalui proses penelitian panjang dan uji klinis yang mendalam," ungkapnya. L’Oréal yang didirikan oleh seorang ilmuwan, dan selama lebih dari 115 tahun menjadi pelopor dalam inovasi kecantikan berbasis sains, terus mempertahankan sains sebagai fondasi utama dalam setiap produknya. Melalui riset dan inovasi, L’Oréal berkomitmen menciptakan produk berkualitas yang aman dan efektif, sehingga konsumen dapat menikmati manfaat nyata yang dijanjikan.

 

 

“Inovasi kami adalah hasil kerja keras yang panjang, dan semuanya dilakukan dengan tujuan memberikan solusi kecantikan yang lebih baik dan relevan bagi konsumen di seluruh dunia,” katanya.

 

Komitmen terhadap riset dan pengembangan produk itu pun diwujudkan melalui Melasyl™, molekul revolusioner yang dirancang untuk mengatasi masalah hiperpigmentasi. Melasyl™ adalah hasil dari hampir 20 tahun penelitian mendalam yang dilakukan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Melalui Pusat Evaluasi (Evaluation Intelligence Center) yang telah beroperasi di Indonesia sejak 2012, L'Oréal terus berupaya memahami kebutuhan lokal dan menciptakan produk yang relevan untuk konsumen Indonesia.

 

Salah satu masalah utama yang dihadapi oleh banyak konsumen di negara tropis seperti Indonesia adalah pigmentasi. Berdasarkan penelitian, 73% masyarakat Indonesia merasa khawatir dengan potensi masalah pigmentasi yang disebabkan paparan sinar UV. Menjawab kekhawatiran ini, L'Oréal telah mendedikasikan lebih dari 35 tahun untuk memahami mekanisme pigmentasi dan mengembangkan solusi inovatif. Melasyl™, yang telah dipatenkan, dikembangkan melalui model kulit rekonstruksi in-vitro (EPISKIN), teknologi canggih yang memungkinkan L'Oréal menciptakan produk perawatan kulit tanpa pengujian pada hewan.

 

 

Akash Tiwari, Head of Research and Innovation (R&I) L’Oréal Indonesia, mengungkapkan bahwa inovasi dan penelitian adalah pondasi utama perusahaan dalam memahami dan memenuhi kebutuhan kecantikan global. Dengan semakin banyaknya masalah kesehatan kulit yang dialami lebih dari 2 juta orang di seluruh dunia, L'Oréal berkomitmen untuk menghadirkan solusi kecantikan yang aman dan inklusif.

 

Dia juga menyampaikan bahwa Pusat Evaluasi di Indonesia berperan penting dalam memastikan efektivitas dan kenyamanan produk yang mengandung Melasyl™. “Kami menguji berbagai aspek sensorik, termasuk tekstur produk, untuk memastikan kesesuaian dengan preferensi konsumen lokal,” ujarnya. Dalam sebuah demo, L'Oréal menunjukkan bagaimana produk tersebut membantu menjaga kelembutan kulit dan mencegah hiperpigmentasi secara efektif. Dengan pendekatan inovatif dan penelitian secara mendalam, L'Oréal terus berupaya menghadirkan produk yang tidak hanya aman, tetapi juga memenuhi kebutuhan kecantikan konsumen dari berbagai latar belakang. (Angie)