Mewujudkan Rumah Sakit Berstandar Internasional

Leona A Karnali, CEO Primaya Hospital Group

 

Memiliki latar belakang pendidikan Master of Science jurusan Mechanical Engineering dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), Cambridge, Amerika Serikat. Leona A Karnali sama sekali tidak pernah terpikir untuk menjadi seorang leader di grup jaringan rumah sakit di Tanah Air. Namun, ketika peluang itu menghampirinya, dia pun tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut.

 

“Saya gemas melihat pelayanan rumah sakit di Indonesia dan percaya bahwa kita sebenarnya memiliki potensi Sumber Daya Manusia atau SDM yang bagus dan tidak kalah pintar dengan dokter-dokter, perawat, maupun tenaga medis di luar negeri. Saya penasaran sekaligus tertantang untuk bisa membangun jaringan rumah sakit berstandar internasional yang terpercaya dengan pelayanan terbaik. Sehingga masyarakat tak perlu repot-repot harus pergi ke luar negeri, tapi bisa berobat di dalam negeri dan sepenuhnya dilayani di Indonesia,” ungkap CEO Primaya Hospital Group ini dengan nada bersemangat.

 

BACA JUGA:

Evelyn Yonathan: Gender Bukan Halangan

Kerry Na Basaria: Terpanggil Memajukan Tenun Batak

 

PERSAINGAN KOMPETITIF

 

Melihat kondisi di dalam negeri sendiri, Leona melihat semakin lama semakin banyak rumah sakit baru didirikan dan bersaing secara kompetitif. Ditambah lagi dengan maraknya layanan kesehatan berbasis digital maupun telemedicine, ini menjadi tantangan tersendiri bagi dirinya beserta tim. Selain itu, kebijakan dan peraturan pemerintah pun kadang-kadang bisa berganti, misalnya dalam hal BPJS maupun Kemenkes dan Primaya Hospital harus mempersiapkannya dengan baik.

 

Dia berkata, “Saya bergabung di Primaya Hospital sejak tahun 2016, saat itu baru ada empat rumah sakit, yaitu di Tangerang, Bekasi Barat, Evasari Jakarta, dan Evasari Makassar, hingga sekarang sudah mencapai 14 rumah sakit. Kami harus bisa bertransformasi mempersiapkan sistem yang mengikuti perkembangan zaman dan pertambahan rumah sakit berapa pun jumlahnya tidak menjadi masalah. Selanjutnya, tantangan paling sulit adalah SDM, bagaimana sebagai leader kita tetap bisa dekat dengan para karyawan, dokter, perawat, dan tim di lapangan.” 

 

Meskipun, memang sejak adanya wabah Covid-19 akses masuk ke berbagai negara ditutup, sehingga banyak orang yang tidak bisa berobat ke luar negeri dan beralih ke rumah sakit lokal antara lain Primaya Hospital. Namun, tantangan selanjutnya adalah saat border dibuka, bagaimana mempertahankan rumah sakit tetap ramai dikunjungi para pasien menjadi tantangan menarik bagi Leona dan timnya. 

 

Di Indonesia sendiri untuk ketersediaan rumah sakit masih kurang dalam hal fasilitasnya dan belum merata, karena kebanyakan masih terpusat di Pulau Jawa. Peluang di bisnis ini masih terbuka lebar, itulah sebabnya Primaya Hospital Group akan terus berekspansi membangun dua rumah sakit, satu di pulau Jawa dan satu lagi di luar pulau Jawa untuk tahun ini. Lalu, untuk lima tahun ke depan, setiap tahunnya berencana akan menambah sekitar dua dan tiga rumah sakit.

 

 

 

TERUS-MENERUS BELAJAR

Leona melihat masih ada beberapa kendala yang harus dihadapi dalam dunia rumah sakit di Tanah air, antara lain, dari sisi dokter spesialis. Dia berpendapat orang Indonesia sebenarnya banyak sekali yang pintar dan tidak kalah dengan dokter spesialis luar negeri. Beberapa pasien Primaya Hospital yang sempat berobat ke Singapura bercerita hasil analisa para dokter di sana ternyata sebenarnya sama dengan apa yang dikatakan dokter-dokter di Primaya Hospital.

 

Leona melanjutkan, “Namun, memang di Indonesia kita menghadapi kenyataan untuk bisa memasuki pendidikan kedokteran tidaklah mudah. Bahkan, mereka yang sudah belajar kedokteran di luar negeri dengan ilmu pendidikan teknologi kedokteran canggih, ketika datang ke Indonesia tidak selalu mudah diterima. Menurut saya, saat ini masih ada semacam tembok untuk industri rumah sakit di sini berkembang lebih maju. Jumlah dokter juga masihlah terbatas. Kita memerlukan reformasi supaya jumlah dan kualitas tenaga dokter-dokter Indonesia semakin bagus dan mereka mendapat kesempatan untuk berlatih lebih baik lagi.”

 

Di Primaya Hospital sendiri sudah dijalankan Sharing Session dan Bedah Kasus per spesialisasi dari para dokter yang tergabung dalam seluruh jaringan rumah sakit tersebut. Saat ini yang sudah berjalan dan terbentuk jaringannya adalah spesialisasi jantung dan ortopedi, jadi ketika ada kasus dibahas dan dicari solusinya bersama, sehingga pengetahuan para dokter pun semakin meningkat. Ditambah dengan terus belajar mengadopsi metode dan fasilitas baru sesuai dengan perkembangan terkini. 

 

BACA JUGA:

Amanda Putri Witdarmono: Memupuk Gairah Belajar

Sri Widowati: Menantang Ketidaknyamanan

 

Seluruh rumah sakit Primaya Hospital dari yang ada di jakarta sampai di Sorowako adalah rumah sakit umum dengan spesialisasi yang lengkap. Beberapa layanan unggulan yang disediakan untuk para pasien, antara lain pusat layanan jantung dan pembuluh darah, layanan ibu dan anak, layanan trauma, dan layanan kanker. Elly S | Foto: Fikar Azmy