Terinspirasi dari deretan karya musik dan kisah hidup maestro musik sekaligus pahlawan nasional Ismail Marzuki, Indonesia Kaya bekerja sama dengan Garin Nugroho dan BOOW Live kembali menyuguhkan serial musikal sebagai hiburan yang bisa disaksikan di mana pun. Serial musikal bertajuk ‘Musikal Payung Fantasi’ ini diputar di YouTube IndonesiaKaya.
Dikemas dalam enam episode, penonton dapat menyaksikan lebih dari 25 karya sang maestro. Beberapa di antaranya seperti Jauh di Mata, Payung Fantasi, Juwita Malam, Dari Mana Datangnya Asmara, Gagah Perwira, Indonesia Pusaka, Selamat Datang Pahlawan Muda, Sepasang Mata Bola, dan lain-lain.
“Berangkat dari kesuksesan di tahun 2021 melalui Serial Musikal Nurbaya yang telah disaksikan lebih dari 20 juta views di kanal YouTube IndonesiaKaya dan juga antusiasme dari masyarakat serta pencinta seni. Yang meminta kami untuk kembali menghadirkan dan memproduksi serial musikal lainnya, akhirnya tahun ini kami terdorong untuk memberikan persembahan baru.
Kami memutuskan untuk mengangkat kisah dan karya Ismail Marzuki yang bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda dalam format serial musikal yang bertajuk Payung Fantasi. Semoga sajian ini dapat diterima dengan baik dan memperoleh apresiasi yang tinggi dari para penikmat seni dari berbagai wilayah di Indonesia,” ujar Renitasari Adrian Adrian selaku Program Director www.indonesiakaya.com.
Baca Juga:
Pertunjukan Musikal Karaeng Pattingalloang dan Dewi Sri di Gelaran B20
Andi Renreng: Extreme to the Core
Dibawakan dalam bentuk serial musikal, penonton tidak hanya dimanjakan alunan musik dan lirik-lirik ciptaan Ismail Marzuki, tapi juga pembawaan setiap pemain dan alur cerita. Selain diambil dari kisah dalam setiap lagu, serial ini juga menjadikan buku berjudul ‘Seabad Ismail Marzuki: Senandung Melintas Zaman’ karya Ninok Leksono sebagai salah satu referensi. Ninok menilai bahwa Ismail adalah sosok yang memiliki wawasan yang luas tentang dunia musik. Tidak hanya itu, dia juga begitu piawai memainkan alat musik, seperti ukulele, gitar, biola, akordion, saksofon dan piano.
“Ragam karya Ismail Marzuki memiliki lirik yang sederhana, namun sarat makna, karya-karyanya membuat proses adaptasi dari kisah yang ada di buku, lirik lagu, serta notasi musik dapat mengalun mudah untuk diimajinasikan serta menyenangkan dijadikan tarian.
Para pemain pun memberikan energi yang luar biasa, sehingga proses produksi serial musikal ini berjalan dengan lancar. Dalam produksi ini, saya juga berkolaborasi dengan Naya Anindita selaku sutradara film untuk memberikan suguhan yang memanjakan mata bagi para penikmat seni,” tutur Pasha Prakarsa selaku Sutradara Teater