Kabar mengembirakan Google mengumumkan akan menyediakan 11.000 beasiswa Google Career Certificates (GCC) tambahan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), dan Telkom Indonesia. Dalam bidang IT Support, Analisis Data, Desain UX, Pemasaran Digital & E-Commerce, Manajemen Proyek, dan Keamanan Siber. Keenam kursus ini akan membekali para peserta dengan keterampilan profesional dalam tiga hingga enam bulan.
Randy Jusuf, Managing Director Google Indonesia, menerangkan, “Sekitar 85% dari mereka melaporkan dampak positif program tersebut pada karier, dan karena itulah kami kini juga meluncurkan sertifikat untuk bidang Pemasaran Digital & E-Commerce, Manajemen Proyek, dan Keamanan Siber. Ini adalah tahun keempat kami bekerja sama dengan program DTS (Digital Talent Scholarship) Kemenkominfo dan kami yakin beasiswa ini akan membantu lebih banyak orang mewujudkan impian karier mereka.”
BACA JUGA:
Ciptakan Inspirasi Lewat Hoka Fly Human Fly Experience
Gerakkan Ekonomi Sirkular, Coca-Cola Kampanyekan “Dari Botol Jadi Botol”
Riset baru oleh Economist Impact, yang dilakukan dengan dukungan Google, mengungkap bahwa menurut 77% karyawan di Indonesia, perusahaan sekarang cenderung mengutamakan keterampilan nyata alih-alih kualifikasi di atas kertas dalam proses perekrutan.
Hasil survei (dari November 2022 hingga Januari 2023) terhadap 1375 karyawan di seluruh Asia Pasifik—termasuk 100 di Indonesia. Ditemukan data mereka melihat analisis dan visualisasi data (56%), IT support (51%), serta pemasaran digital dan e-commerce (48%) sebagai keterampilan teknologi tingkat lanjut yang paling penting untuk dimiliki di pasar kerja saat ini.
Dari karyawan yang disurvei, lebih dari 25% mengatakan coding, programming, Artificial Intelligence (AI) dan machine learning adalah keterampilan yang harus dimiliki. Data dari tahun 2020 menunjukkan bahwa hanya 1% tenaga kerja di Indonesia memiliki keterampilan digital tingkat lanjut.
Machine learning adalah salah satu kurikulum paling populer yang kami tawarkan melalui Bangkit, program terbaik di industri yang kami persembahkan bersama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. “Kami masih membuka pendaftaran di g.co/bangkit untuk setidaknya 4000 lebih siswa lagi untuk bergabung dengan batch 2 Bangkit 2023 yang dimulai bulan Agustus nanti. Pada akhir tahun ini, kami harap akan ada lebih dari 12.000 lulusan yang memiliki keterampilan tingkat lanjut dalam bidang machine learning, komputasi cloud, dan pengembangan seluler untuk memenuhi permintaan pemberi kerja di berbagai industri,” lanjut Randy pada acara tahunan Grow with Google di Jakarta (15/06/2023).
Keterampilan yang dicari perusahaan saat merekrut karyawan seperti yang disebutkan dalam laporan Economist Impact berjudul “Menjembatani kesenjangan keterampilan: Menumbuhkan karier dan ekonomi di Indonesia”, perkembangan sektor teknologi dapat menciptakan 20-45 juta kesempatan kerja baru.
BACA JUGA:
Bekali Persiapan Karier Bagi Mahasiswa
Dijual Rp600 jutaan MG4 EV Siap Meluncur di Jalanan Indonesia
Sektor non-teknologi—misalnya jasa profesional, manufaktur, dan konstruksi—diperkirakan akan mengalami pertumbuhan tertinggi dalam hal kontribusi PDB dari pekerja berketerampilan digital, seiring dengan bertambah tingginya adopsi teknologi dalam sektor ini untuk meningkatkan produktivitas. Atika Amirah, People Partner Lead—Technology DANA Indonesia, setuju bahwa keterampilan seperti machine learning memang dapat meningkatkan daya tarik calon karyawan dalam proses perekrutan.
Malah, perusahaan ini juga menyebutkan bahwa pelatihan Bangkit merupakan salah satu kualifikasi yang mereka perhatikan, mengingat peserta harus menyelesaikan 900 jam kursus untuk lulus. (Elly S | Foto: Dok. Google Indonesia)