GoTo Impact Foundation (GIF) yang sebelumnya bernama Yayasan Anak Bangsa Bisa atau YABB, menggelar acara Catalyst Changemakers Ecosystem (CCE) Innovation Day. Acara ini digelar dengan tujuan membangun innovation ecosystem dengan mengumpulkan para pembuat dampak dari sepanjang rantai pengelolaan sampah untuk saling belajar, merayakan kolaborasi multi sektor, dan berpartisipasi aktif dalam penyelesaian masalah sampah.
Memasuki gelombang kedua tahun 2023, CCE mengumpulkan 50 changemakers untuk melakukan upaya intervensi dengan prinsip ekonomi sirkular yang menyasar pada pengelolaan sampah di kawasan strategis destinasi wisata, yakni Bali, Labuan Bajo, dan Danau Toba.
Baca Juga:
Fasilitasi Brand Lokal, Tokopedia Gelar Fashion Week 2023
Ancol Kembangkan Inovasi dan Strategi Hadirkan Wisata untuk Segala Usia
Mengacu kepada data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK RI), Indonesia memiliki target pengurangan sampah sebesar 30% dan pengelolaan sampah dengan baik sebesar 70% pada tahun 2025. Untuk mencapai tujuan bersama ini, semua pihak perlu bergotong royong, dan mengambil peran aktif dalam membantu bangsa.
Monica Oudang, selaku Chairperson GoTo Impact Foundation menjelaskan, ”Setelah tiga tahun berjalan, GIF menyadari bahwa upaya yang dilakukan sendiri-sendiri tidak cukup untuk menghasilkan perubahan jangka panjang. Sebagai organisasi yang menggabungkan jiwa filantropi dengan semangat berinovasi, GIF mengedepankan kekuatan transformatif ‘gotong royong’ dalam melahirkan inovasi yang berkelanjutan.”
Dia melanjutkan, “Hal tersebut yang mendorong kami untuk bermisi membangun innovation ecosystem, di mana kami memobilisasi dan menyatukan para pembuat dampak, pendanaan, pengetahuan, dan keahlian guna mengatasi tantangan kompleks di Indonesia. Misi ini kami wujudkan lewat CCE, prototipe kami yang berperan sebagai katalisator dalam mengatasi permasalahan iklim di Indonesia dengan lebih cepat, berkelanjutan, dan dalam skala lebih besar.”
Melalui CCE, GoTo Impact Foundation berusaha mengkoneksikan para ahli dari berbagai sektor dengan komunitas di lapangan. Hal ini dilakukan untuk mencapai tiga tujuan, yakni agar semua pihak bisa ikut berinovasi (link up), berinovasi bersama pembuat dampak dan penerima manfaat melalui pemanfaatan data dan pengembangan kapasitas untuk menghasilkan solusi hyperlocal (sync up), serta bereksperimen bersama melalui implementasi dan pengembangan solusi inovatif bersama (scale up).
Mendulang kesuksesan di penyelenggaraan sebelumnya, pada tahun 2021, GIF memulai CCE dengan mengumpulkan 33 changemakers yang terdiri dari startup dan organisasi masyarakat sipil ke dalam Catalyst Changemakers Lab (CCL) untuk pengembangan kapasitas dan kolaborasi multi sektor. Selanjutnya, GIF memberikan pendanaan dan memfasilitasi implementasi proyek percontohan yang menyasar permasalahan sampah di perairan di Bandar Lampung, bencana hidrometeorologi di Semarang, dan akses air bersih di Makassar.