Cerita Nusantara, Pengembangan Model Bisnis Agregasi bagi Sektor Wastra dan Kriya Indonesia

 

Sebagai upaya untuk mempercepat ekspor dari sektor wastra dan kriya Indonesia ke mancanegara, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mengandalkan sebuah model bisnis agregasi yang selama dua tahun belakangan telah memunculkan hasil yang cukup signifikan.

 

Hal ini disampaikan oleh Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM), Teten Masduki dalam sambutannya di acara Cerita Nusantara, yang digelar Selasa (28/11/2023) lalu. Ia menyampaikan bahwa peran dari para agregator bisnis telah menjaga eksistensi dan keberlanjutan bisnis di kalangan masyarakat Indonesia.

 

BACA JUGA:

Eksplorasi Conscious Traveling, Bag City Selenggarakan BC Travelers Going Places and Beyond

Langkah Membumi Festival 2023 Aksi Lawan Krisis Iklim

 

Menurut Teten, model bisnis agregasi sendiri memiliki banyak keunggulan, di mana pelaku UMKM bisa memperoleh sejumlah manfaat, yakni bisa mendapatkan transfer pengetahuan, transfer teknologi, akses pembiayaan, dukungan pengelolaan usaha, dan akses pasar yang berdampak pada penciptaan nilai baru.

 

Selain itu, bisa juga menghasilkan standardisasi kualitas produk, pola produksi terencana, peningkatan skala ekonomi, dan kepastian pasar. Lebih dari itu, model ini pun turut diharapkan mampu untuk ikut menjaga warisan budaya Indonesia.

 

 

“Pada hari ini, sejumlah partisipan yang terlibat dalam gelaran Cerita Nusantara merupakan para pelaku usaha terkurasi dan agregator yang selama ini telah bekerja bersama dengan para UMKM di subsektor kriya dan wastra dalam membangun ekosistem bersama,” kata Teten.

 

Suzana Teten Masduki mewakili Bidang Pendanaan Dekranas (Dewan Kerajinan Nasional), sekaligus sebagai Ketua Panitia Cerita Nusantara: Unveiling the Story of Indonesia Artistry menambahkan, dengan model bisnis agregasi dan terciptanya ekosistem yang kuat akan membantu banyak perajin tetap dapat memproduksi dan memasarkan barangnya dengan standar kualitas yang baik.

 

Ekosistem yang kuat juga mampu memberi ruang bagi perajin untuk dapat beradaptasi mengikuti tren pasar hingga teknologi pemasaran terkini.

 

BACA JUGA:

“MarkPlus Conference 2024” Siap Bagikan Strategi dan Trend Marketing Tahun Depan

Eksplorasi Conscious Traveling, Bag City Selenggarakan BC Travelers Going Places and Beyond

 

“Saya percaya, produk kerajinan kita memiliki kualitas yang dapat dibanggakan, terbukti dengan cukup banyaknya produk kita yang diterima di pasar global. Kita semua harus merajut rasa optimisme bahwa produk kerajinan nasional dapat bersaing baik di dalam negeri maupun di kancah internasional,” ungkap Suzana.

 

Sementara itu, pembukaan acara Cerita Nusantara pun turut dihadiri oleh para aggregator bisnis, di antaranya Inacraft, BRIlianpreneur, Alun Alun Indonesia, Sarinah, M-Bloc, IdeaFest, Kriyanusa, MUFFEST, JFW, PINTU Incubator, OOA, Wall of Fades, JSD, USS, JakartaXBeauty, Inacraft, IFFINA, Krealogi, Piazza Firenze by Poppy Dharsono, Karya Kreatif Indonesia, Jakcloth, Brightspot, hingga Gerakan Revolusi Lokal. (Arfi)