Menanggapi isu generasi sandwich yang mengalami kesulitan membeli hunian, Pinhome dan YouGov Indonesia meluncurkan laporan “Langkah Generasi Sandwich Menuju Kepemilikan Properti”. Laporan ini mengidentifikasi tiga tantangan utama yang dihadapi, yaitu menemukan properti yang tepat, biaya tambahan berlebihan dan tidak transparan, serta cicilan tinggi. Untuk itu, Pinhome menawarkan berbagai solusi, seperti dari jutaan listing properti untuk memudahkan pencarian, simulasi KPR yang transparan dan jelas menampilkan seluruh biaya terkait, hingga fitur PinValue untuk penilaian harga pasaran properti.
“Kami menyadari bahwa generasi sandwich menghadapi tantangan besar dalam mewujudkan mimpi memiliki rumah, karena harus menopang keluarga sekaligus mengejar impian pribadi. Oleh karena itu, Pinhome hadir untuk membuka akses bagi seluruh masyarakat, termasuk generasi sandwich untuk memiliki property pertama,” ujar Dayu Dara Permata selaku Founder dan CEO Pinhome (8/10/2024).
Baca Juga:
Donna Agnesia Sebut MR.DIY Perluas Akses Belanja Hemat untuk Kebutuhan Rumah Tangga
Baby Wise Hadirkan Flagship Store sebagai One-stop Shop Ibu dan Anak
Laporan ini mengungkap bahwa terdapat 41 juta generasi sandwich di Indonesia, baik vertikal (menopang anak dan orangtua) dan horizontal (menopang orangtua dan saudara). Mayoritas memiliki motivasi tinggi untuk memiliki rumah, didorong kebutuhan keluarga (49%) dan juga stabilitas (48%). “Langkah Generasi Sandwich Menuju Kepemilikan Properti” menggabungkan data Pinhome dan riset secara daring terhadap 400 responden dari berbagai kelas sosial ekonomi di seluruh Indonesia.
Selain itu, berikut sejumlah data lain yang berhasil dihimpun Pinhome dan YouGov Indonesia:
- Preferensi Properti: Secara umum, generasi sandwich lebih menyukai rumah tapak. Namun, Gen Z menunjukkan preferensi tertinggi terhadap apartemen.
- Ukuran Properti: Sebanyak 53% memilih properti kecil dengan luas <54m2, sedangkan 31% lainnya memilih 55-120m2, yang biasanya merupakan rumah dua kamar sesuai untuk kebutuhan generasi sandwich.
- Lokasi adalah penentu: Faktor terpenting dalam memilih properti adalah dekat dengan fasilitas kesehatan (64%), tempat kerja/kantor (62%), fasilitas sekolah (47%), dan transportasi umum (42%).
- Sumber Pembiayaan: Tabungan, dukungan keluarga, dan KPR menjadi tiga sumber pembiayaan utama.
- Tren KPR: Mayoritas (74%) generasi sandwich yang mengambil KPR lebih memilih tenor cicilan di atas lima tahun.
- Kenaikan Tren Sewa: Rumah sewa populer di area sub-urban seperti Bekasi dan Bogor. Total inventori rumah sewa naik 26% pada kuartal 2 tahun 2024.
Menurut data yang dimiliki Pinhome, 4 dari 5 penggunanya merupakan calon pembeli rumah pertama. Pinhome menyediakan layanan pencarian rumah dengan 80% pilihan rumah terjangkau di bawah Rp3 miliar, kerja sama dengan berbagai bank untuk menyediakan pembiayaan, serta layanan perawatan properti. Tidak hanya itu, dengan proses pembelian dan pencarian rumah secara online juga mempercepat proses pembelian rumah hingga 2x lipat.
“Ke depannya Pinhome akan menyediakan lebih banyak lagi solusi bagi generasi sandwich yang ingin memiliki properti, dimulai dari program edukasi komprehensif untuk menjawab kebutuhan mereka terhadap penasihat keuangan, penilai properti dan berbagai topik lainnya,” tutup Dara.