A Tribute to Barli Asmara

 

Dikenal dengan teknik unik dan detail indah pada pakaiannya, seperti teknik macrame, smock, fringe, bordir, dan ornamentasi lainnya, Barli Asmara terus aktif pada industri mode sampai akhir hayatnya pada bulan Agustus silam. Dia mendirikan labelnya di tahun 2011, memproduksi busana couture untuk perempuan. Mulai dikenal pada 2008, ketika diundang untuk menjadi salah satu Dewi Fashion Knights di Jakarta Fashion Week (JFW) 2008 dan 2009. Pada 2010, dia mendapatkan banyak penghargaan dari berbagai majalah mode, seperti AMICA Young Talented Designer Award, Elle Designer of The Year, AMICA Young Talented Designer Award, dan Kartika Magazine Best Designer of The Year. 

 

Barli Asmara

 

Sejak tahun 2016, dia memulai lini pakaian siap pakai, Barli Asmara Prêt-à-Porter, di www.barliasmara.id. Setelah wafatnya, Label Barli Asmara diteruskan oleh Leslie Tobing sebagai Direktur Kreatif baru. Leslie bekerja dengan Barli Asmara sejak tahun 2016 sebagai Managing Director dan berfokus pada pengembangan bisnis lini pakaian siap pakai. Koleksi La Danza de La Vida di Jakarta Fashion Week 2021 adalah koleksi pertamanya sebagai Direktur Kreatif, menampilkan pakaian siap pakai premium sebagai tanda penghormatannya kepada pendiri label Barli Asmara.

 

 

Peragaan busana Tribute to Barli Asmara pada JFW 2021 terbagi dalam dua sekuen. Sekuen pertama mempersembahkan 24 koleksi dari arsip Barli Asmara, menampilkan karyanya selama 18 tahun terakhir. Koleksi pilihan tersebut dimasukkan ke dalam buku biografinya 15 Warsa Barli Asmara: Di Antara Gemerlap Ornamentasi. All About Ribbon, The Fringe, dan Versailles Garden adalah beberapa di antaranya.

 

 

Sekuen kedua mempersembahkan 24 koleksi baru untuk menampilkan bagaimana label Barli Asmara akan berlanjut dan berkembang di masa yang akan datang. Leslie ingin mengenang Barli Asmara dengan cara merayakan hidupnya. Terinspirasi dari tarian dan kostum meriah dari America Latin, seperti rumba dari Cuba, Samba dari Brazil, Arunguita dari Argentina, koleksi ini menonjolkan keindahan dan kebebasan bergerak dari tiap busana yang ditampilkan. Tanpa meninggalkan ciri khas Barli pada siluet ultrafeminin dan penggunaan bahan-bahan, seperti brokat, chiffon, tulle, dan katun, setiap busana bergerak, melayang, bergoyang, seolah busana-busana tersebut berdansa dalam setiap langkah pemakainya.